BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam
bahasa Mandarin, kata keterangan yang menunjukkan tingkatan banyak sekali
jenis-jenisnya. Dan setiap kata tersebut bila digunakan di kalimat yg
keadaannya berbeda akan memiliki arti yang berbeda pula. Tetapi tetap
menunjukkan arti yang mengandung tingkatan.
Begitu juga dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
juga memiliki banyak jenis-jenis kata keterangan yang menunjukkan tingkatan
atau menunjukkan sesuatu yang bersifat lebih.
Banyak
perbedaan dan persamaan yang terdapat dalam kata keterangan tersebut antara
bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Kata keterangan yang menunjukkan
tingakatan atau memiliki arti yang menjelaskan sesuatu sifat yang lebih
memiliki arti yang hampir sama, tetapi sebenarnya berbeda dan cara
pemakaiannyapun berbeda.
Dengan
latar belakang dan hal-hal tersebut, penulis ingin meneliti tentang perbedaan
dan persamaan kata keterangan yang mengandung arti tingkatan antara bahasa
Indonesia dan bahasa Mandarin.
1.2
Masalah
Penelitian
Agar
pembahasan penelitian ini tidak meluas, maka penulis memfokuskan permasalahan
pada penulisan penelitian ini dengan batasan hanya membahas kosa kata yang
sering digunakan dalam kehidupan sehari.
1.3
Tujuan
Penelitian
Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui persamaan dan perbedaan kata yang mengandung arti
tingkatan antara kosa kata bahasa Mandarin dan kosa kata bahasa Indonesia.
Manfaat dari penelitian
ini adalah menjelaskan kepada para pembaca untuk lebih jelas mengetahui
perbedaan dan persamaan kata yang mengandung arti tingkatan antara kosa kata
bahasa Mandarin dan kosa kata bahasa Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Kata
Keterangan Derajat dalam Bahasa Mandarin
Kata keterangan
terutama dipakai untuk menerangkan kata kerja, kata sifat, menjelaskan
batasan-batasan sifat gerakan, waktu, derajat, frekuensi, kepastian dan
penolakan.
Kata keterangan derajat
adalah kata keterangan untuk menerangkan kata-kata sifat atau kata-kata
keterangan lainnya, dengan menentukan batasan-batasan derajat dari kata-kata
tersebut.
Biasanya kata sifat
atau kata keterangan lainnya yang diterangkan oleh kata keterangan derajat
ditempatkan di depan kata-kata tersebut.
Pada dasarnya, Kata keterangan
derajat dapat dibagi atas 2 kategori 6 tingkatan, sesuai dengan tingkatan dan
ciri-ciri kata keterangan derajat yang berbeda-beda pada kedua kategori, yaitu
kata keterangan derajat relatif & Kata keterangan derajat absolut.
Masing-masing kategori dapat dibagi lagi atas 3 tingkatan.
A. Kata
keterangan derajat relatif dapat dibagi atas 3 tingkatan, yakni tingkat paling
tinggi, tingkat lebih tinggi & tingkat lebih rendah :
-
Tingkat paling tinggi :
masuk kategori “paling”, misalnya “paling, paling sekali, dsb”
-
Tingkat lebih tinggi : masuk kategori
“lebih”, misalnya “lebih, lebih lagi, dsb”;
-
Tingkat lebih rendah : masuk kategori “sedikit”, misalnya
“sedikit, sedikit lebih dsb”;
B. Kata keterangan derajat absolut
dapat juga dibagi atas 3 tingkatan, yakni tingkat super, tingkat tinggi &
tingkat rendah :
-
Tingkat super : masuk kategori “terlalu”, misalnya “terlalu,
kelewat dsb”;
-
Tingkat tinggi : masuk kategori “sangat”, misalnya “sangat
dsb”;
-
Tingkat rendah : masuk kategori “sedikit”, misalnya
“sedikit, sedikit lebih dsb”;
Beberapa contoh kata keterangan
derajat dalam bahasa Mandarin yang sering digunakan :
1. 最zuì:merupakan tingkatan tertinggi dalam
kategori kata keterangan derajat relatif, sepadan dengan “amat, puncak”.
Contoh: Kapankah waktu yang tepat untuk pergi?
2. 更Gèng : menerangkan bahwa bertolak
dari titik awal, suatu jumlah yang terus menerus bertambah atau berkurang.
Contoh: Li Qing belajar sungguh-sungguh, Yessica lebih sungguh-sungguh
belajarnya daripada Li Qing.
3. 很hěn
: Menyatakan tingkatan yang lumayan tinggi, termasuk dalam kelompok kata
keterangan derajat absolut tingkat tinggi. Dapat menerangkan kata sifat,
sebagian kata kerja dan kata bantu bersifat kata kerja. Contoh: Eksperimen kali
ini sangat gagal.
4. 太tài
: menerangkan tingkatan yang terlalu, artinya sepadan dengan “kelewat”, masuk
dalam kelompok tingkat super pada kata keterangan derajat absolut.
Contoh: Karangan ini ditulis terlalu
panjang.
5. 有yǒu点diǎn
: merupakan kata keterangan tingkat rendah pada kelompok kata keterangan
derajat absolut, mengandung arti agak atau sedikit. Contoh: Hari ini dia agak
tidak senang.
6. 非
fēi常cháng:mirip
dengan kata很hěn(sangat),
namun obyek yang diterangkan cenderung lebih pada hal yang sesuai dengan
keadaan anda. Contoh: Dia sangat pandai berbicara.
7. 极jí了le:menerangkan
tingkatan yang tinggi. Contoh: Jauh sekali tempat tinggalmu.
2.
Kata
Keterangan Derajat dalam Bahasa Indonesia Adverbia Tingkatan (Kualitas)
Adverbia
tingkatan atau kualitas adalah adverbia yang menyatakan tingkatan mutu keadaan
atau kegiatan. Yang termasuk adverbia ini adalah sangat, amat, sekali, paling,
lebih, cukup, kurang, agak, hampir, rada, maha, nian, dan terlalu. Adverbia
tersebut digunakan dengan aturan sebagai berikut:
一,Adverbia
paling, digunakan dengan aturan:
1) Untuk
menyatakan keadaan yang tertinggi derajatnya bila dibandingkan dengan kata
lain, diletakkan di depan adjektiva.
Contoh: Dialah yang
paling muda usianya diantara kita.
2) Untuk
menyatakan tindakan yang tertinggi derajat penilaian diletakkan di depan verba
yang bentuk dasarnya berkata adjektiva. Contoh: Gado-gado adalah makanan yang
paling kusukai.
二,Adverbia
lebih digunakan dengan aturan:
1) Untuk
menyatakan keadaan yang lebih tinggi derajatnya dari yang lain, diletakkan di
depan adjektiva, dan di belakang adjektiva itu diletakkan preposisi daripada.
Contoh: Durian lebih mahal daripada pepaya.
2) Untuk
menyatakan suatu tindakan lebih tinggi tarafnya daripada yang lain, diletakan
di depan verba, dan di belakang verba itu diletakkan preposisi daripada.
Contoh:
Membaca lebih kusukai daripada menulis.
三,Adverbia
sangat digunakan:
1) Untuk
menyatakan suatu keadaan tidak ada yang melebihi tarafnya atau derajatnya
diletakkan di depan adjektiva.
Contoh:
Bunga di taman itu sangat indah.
2) Untuk
menyatakan suatu taraf tindakan yang tidak ada yang melebihi, diletakkan di
depan verba yang dasarnya berkategori adjektiva.
Contoh:
Nilai ujian aku sangat mengecewakan.
3) Untuk
menyatakan tidak ada yang melebihi, diletakkan di depan beberapa verba.
Contoh:
Uang pemberianmu itu sangat berguna.
四,Adverbia
terlalu untuk menyatakan keadaan melebihi yang seharusnya, ditempatkan di depan adjektiva.
Contoh:
Untuk berjalan kaki jaraknya terlalujauh.
五,Adverbia
amat, untuk menyatakan tingkatan yang tertinggi atau utama dapat disubsitusi dengan adverbia
sangat, namun kadang- kadang bisa terletak di belakang kata yang
didampinginya.
Contoh:
• Gedung itu amat
besar.
• Gedung itu besar
amat.
六,Adverbia sekali, untuk menyatakan
keadaan atau tindakan yang bertaraf tertinggi atau utama, dapat disubsitusikan dengan kata
sangat. Namun posisinya berada dibelakang kata yang didampinginya.
Contoh:
1) Sampul buku ini
bagus sekali.
2) Jauh sekali tempat
tinggalmu.
七,Adverbia
kurang digunakan dengan aturan:
1)
Untuk menyatakan
keadaan dibawah derajat memadai, ditempatkan di depan adjektiva. Contoh: Anak
itu memang kurang rajin.
3.
Hasil
analisa mengenai persamaan dan perbedaan kata keterangan tingkatan dalam bahasa
mandarin dan
Indonesia
Dari
pembahasan mengenai kata keterangan derajat dalam bahasa
indonesia dan mandarin dalam bab 1 dan bab 2,
penulis di dalam bab ini menjabarkan beberapa
persamaan dan perbedaan antara kata keterangan tingkatan dalam bahasa
mandarin dan Indonesia. Adapun perbedaan dan persamaan itu adalah
sebagai berikut:
1).
Persamaan Kata keterangan tingkatan dalam bahasa mandarin dan Indonesia
dapat
menerangkan kata sifat dan kata kerja.
Contoh di dalam bahasa
mandarin:
1. 她很聪明。
2. 我很喜欢你.
3. 我最爱她。
4. 在这个班里,她算最美丽的。
5. 我非常讨厌他。
6. 我找到了更好的工作。
Contoh di dalam bahasa
Indonesia:
1. Saya
paling benci
dia.
2. Di
kelas ini dia yang paling
bodoh.
3. Jauh
sekali rumahmu.
4. Dia
rajin sekali.
5. Dia
lebih suka tinggal disini.
6. Rumahmu
terlalu jauh.
Dalam kata keterangan tingkatan bahasa
mandarin dan Indonesia di bagian predikat dapat menjadi fungsi keterangan.
Contoh:
1. 我很喜欢吃拉面。
2. Dia
terlalu menyayangi ibunya.
2)
Perbedaan
1. Di
dalam bahasa mandarin kata keterangan tingkatannya selain menjadi keterangan
dapat juga menjadi pelengkap.
Contoh: 他认真得很。
Tetapi di dalam bahasa
Indonesia kata keterangannya semua menjadi keterangan, tidak dapat menjadi
pelengkap.
Contoh: Ibu membelikan saya
buku.
2. Di
dalam bahasa mandarin pemakaian kata keterangan ingkatannya sebagian
besar hanya satu kata tetapi ada juga yang dapat digabungkan
dengan kata keterangan derajat lainnya.
Contoh: 她生了孩子以后,体型稍有点发胖。
Tetapi dalam bahasa
percakapan Indonesia kata keterangan tingkatan dapat digabungkan dengan kata
keterangan tingkatan lainnya.
Contoh:Dia amat sangat
berani.
3. Di
dalam bahasa mandarin kata keterangan tingkatan tidak dapat menjadi kata kerja,
tetapi di dalam bahasa Indonesia kata keterangan tingkatan “kurang”dapat
menjadi kata kerja.
Contoh: Makanan ini
kurang garam.
4. Di
dalam bahasa mandarin, di belakang kata keterangan tingkatannya tidak dapat
digabungkan dengan kata pasif.tetapi dalam bahasa Indonesia bisa digabungkan
dengan kata pasif.
Contoh: Di kelas ini
dia yang paling tidak
disukai.
BAB
III
KESIMPULAN
Dari
penelitian yang telah penulis bahas dapat dilihat adanya perbedaan dan persamaan antara kata
keterangan derajat dalam bahasa mandarin dan Indonesia, baik dalam
pola penggunaan maupun arti tingkatannya. Dalam penulisan ini dapat
dilihat juga pembagian tingkatan dalam kata keterangan derajat dalam bahasa
mandarin lebih jelas. Tidak seperti dalam bahasa Indonesia yang tidak
dibagi secara jelas tingkatannya.