Rabu, 17 Desember 2014

Persamaan dan Perbedaan Kata yang Mengandung Arti Tingkatan antara Kosa Kata Bahasa Mandarin dan Kosa Kata Bahasa Indonesia


BAB I
PENDAHULUAN
1.1             Latar Belakang
Dalam bahasa Mandarin, kata keterangan yang menunjukkan tingkatan banyak sekali jenis-jenisnya. Dan setiap kata tersebut bila digunakan di kalimat yg keadaannya berbeda akan memiliki arti yang berbeda pula. Tetapi tetap menunjukkan arti yang mengandung tingkatan.

            Begitu juga dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia juga memiliki banyak jenis-jenis kata keterangan yang menunjukkan tingkatan atau menunjukkan sesuatu yang bersifat lebih.
Banyak perbedaan dan persamaan yang terdapat dalam kata keterangan tersebut antara bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Kata keterangan yang menunjukkan tingakatan atau memiliki arti yang menjelaskan sesuatu sifat yang lebih memiliki arti yang hampir sama, tetapi sebenarnya berbeda dan cara pemakaiannyapun berbeda.

Dengan latar belakang dan hal-hal tersebut, penulis ingin meneliti tentang perbedaan dan persamaan kata keterangan yang mengandung arti tingkatan antara bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin.

1.2             Masalah Penelitian
Agar pembahasan penelitian ini tidak meluas, maka penulis memfokuskan permasalahan pada penulisan penelitian ini dengan batasan hanya membahas kosa kata yang sering digunakan dalam kehidupan sehari.
1.3             Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persamaan dan perbedaan kata yang mengandung arti tingkatan antara kosa kata bahasa Mandarin dan kosa kata bahasa Indonesia.
Manfaat dari penelitian ini adalah menjelaskan kepada para pembaca untuk lebih jelas mengetahui perbedaan dan persamaan kata yang mengandung arti tingkatan antara kosa kata bahasa Mandarin dan kosa kata bahasa Indonesia.















BAB II
PEMBAHASAN
1.      Kata Keterangan Derajat dalam Bahasa Mandarin
Kata keterangan terutama dipakai untuk menerangkan kata kerja, kata sifat, menjelaskan batasan-batasan sifat gerakan, waktu, derajat, frekuensi, kepastian dan penolakan.
Kata keterangan derajat adalah kata keterangan untuk menerangkan kata-kata sifat atau kata-kata keterangan lainnya, dengan menentukan batasan-batasan derajat dari kata-kata tersebut.
Biasanya kata sifat atau kata keterangan lainnya yang diterangkan oleh kata keterangan derajat ditempatkan di depan kata-kata tersebut.
Pada dasarnya, Kata keterangan derajat dapat dibagi atas 2 kategori 6 tingkatan, sesuai dengan tingkatan dan ciri-ciri kata keterangan derajat yang berbeda-beda pada kedua kategori, yaitu kata keterangan derajat relatif & Kata keterangan derajat absolut. Masing-masing kategori dapat dibagi lagi atas 3 tingkatan.
A.    Kata keterangan derajat relatif dapat dibagi atas 3 tingkatan, yakni tingkat paling tinggi, tingkat lebih tinggi & tingkat lebih rendah :
-          Tingkat paling tinggi : masuk kategori “paling”, misalnya “paling, paling sekali, dsb”
-          Tingkat lebih tinggi : masuk kategori “lebih”, misalnya “lebih, lebih lagi, dsb”;
-          Tingkat lebih rendah : masuk kategori “sedikit”, misalnya “sedikit, sedikit lebih dsb”;
B.     Kata keterangan derajat absolut dapat juga dibagi atas 3 tingkatan, yakni tingkat super, tingkat tinggi & tingkat rendah :
-          Tingkat super : masuk kategori “terlalu”, misalnya “terlalu, kelewat dsb”;
-          Tingkat tinggi : masuk kategori “sangat”, misalnya “sangat dsb”;
-          Tingkat rendah : masuk kategori “sedikit”, misalnya “sedikit, sedikit lebih dsb”;


Beberapa contoh kata keterangan derajat dalam bahasa Mandarin yang sering digunakan :
1.      zuìmerupakan tingkatan tertinggi dalam kategori kata keterangan derajat relatif, sepadan dengan “amat, puncak”. Contoh: Kapankah waktu yang tepat untuk pergi?
2.      Gèng : menerangkan bahwa bertolak dari titik awal, suatu jumlah yang terus menerus bertambah atau berkurang. Contoh: Li Qing belajar sungguh-sungguh, Yessica lebih sungguh-sungguh belajarnya daripada Li Qing.
3.      hěn : Menyatakan tingkatan yang lumayan tinggi, termasuk dalam kelompok kata keterangan derajat absolut tingkat tinggi. Dapat menerangkan kata sifat, sebagian kata kerja dan kata bantu bersifat kata kerja. Contoh: Eksperimen kali ini sangat gagal.
4.      tài : menerangkan tingkatan yang terlalu, artinya sepadan dengan “kelewat”, masuk dalam kelompok tingkat super pada kata keterangan derajat absolut.
Contoh: Karangan ini ditulis terlalu panjang.
5.      yǒudiǎn : merupakan kata keterangan tingkat rendah pada kelompok kata keterangan derajat absolut, mengandung arti agak atau sedikit. Contoh: Hari ini dia agak tidak senang.
6.      fēichángmirip dengan katahěn(sangat), namun obyek yang diterangkan cenderung lebih pada hal yang sesuai dengan keadaan anda. Contoh: Dia sangat pandai berbicara.
7.      lemenerangkan tingkatan yang tinggi. Contoh: Jauh sekali tempat tinggalmu. 

2.    Kata Keterangan Derajat dalam Bahasa Indonesia Adverbia Tingkatan (Kualitas)
Adverbia tingkatan atau kualitas adalah adverbia yang menyatakan tingkatan mutu keadaan atau kegiatan. Yang termasuk adverbia ini adalah sangat, amat, sekali, paling, lebih, cukup, kurang, agak, hampir, rada, maha, nian, dan terlalu. Adverbia tersebut digunakan dengan aturan sebagai berikut:




一,Adverbia paling, digunakan dengan aturan:
1)      Untuk menyatakan keadaan yang tertinggi derajatnya bila dibandingkan dengan kata lain, diletakkan di depan adjektiva.
      Contoh: Dialah yang paling muda usianya diantara kita.
2)      Untuk menyatakan tindakan yang tertinggi derajat penilaian diletakkan di depan verba yang bentuk dasarnya berkata adjektiva. Contoh: Gado-gado adalah makanan yang paling kusukai.
二,Adverbia lebih digunakan dengan aturan:
1)      Untuk menyatakan keadaan yang lebih tinggi derajatnya dari yang lain, diletakkan di depan adjektiva, dan di belakang adjektiva itu diletakkan preposisi daripada. Contoh: Durian lebih mahal daripada pepaya.
2)      Untuk menyatakan suatu tindakan lebih tinggi tarafnya daripada yang lain, diletakan di depan verba, dan di belakang verba itu diletakkan preposisi daripada.
Contoh: Membaca lebih kusukai daripada menulis.
三,Adverbia sangat digunakan:
1)      Untuk menyatakan suatu keadaan tidak ada yang melebihi tarafnya atau derajatnya diletakkan di depan adjektiva.
Contoh: Bunga di taman itu sangat indah.
2)      Untuk menyatakan suatu taraf tindakan yang tidak ada yang melebihi, diletakkan di depan verba yang dasarnya berkategori adjektiva.
Contoh: Nilai ujian aku sangat mengecewakan.
3)      Untuk menyatakan tidak ada yang melebihi, diletakkan di depan beberapa verba.
Contoh: Uang pemberianmu itu sangat berguna.
四,Adverbia terlalu untuk menyatakan keadaan melebihi yang seharusnya, ditempatkan          di depan adjektiva.
        Contoh: Untuk berjalan kaki jaraknya terlalujauh.
五,Adverbia amat, untuk menyatakan tingkatan yang tertinggi atau utama dapat                     disubsitusi dengan adverbia sangat, namun kadang- kadang bisa terletak di belakang           kata yang didampinginya.

Contoh:
• Gedung itu amat besar.
• Gedung itu besar amat.
六,Adverbia sekali, untuk menyatakan keadaan atau tindakan yang bertaraf tertinggi  atau utama, dapat disubsitusikan dengan kata sangat. Namun posisinya berada dibelakang kata yang didampinginya.
Contoh:
1) Sampul buku ini bagus sekali.
2) Jauh sekali tempat tinggalmu.

七,Adverbia kurang digunakan dengan aturan:
1)         Untuk menyatakan keadaan dibawah derajat memadai, ditempatkan di depan adjektiva. Contoh: Anak itu memang kurang rajin.

3.      Hasil analisa mengenai persamaan dan perbedaan kata keterangan tingkatan dalam bahasa mandarin dan Indonesia
Dari pembahasan mengenai kata keterangan derajat dalam bahasa indonesia dan mandarin dalam bab 1 dan bab 2, penulis di dalam bab ini menjabarkan beberapa persamaan dan perbedaan antara kata keterangan tingkatan dalam bahasa mandarin dan Indonesia. Adapun perbedaan dan persamaan itu adalah sebagai berikut:
1). Persamaan Kata keterangan tingkatan dalam bahasa mandarin dan Indonesia dapat menerangkan kata sifat dan kata kerja.
Contoh di dalam bahasa mandarin
1.      她很聪明。
2.      我很喜欢你.
3.      我最爱她。
4.      在这个班里,她算最美丽的。
5.      我非常讨厌他。
6.      我找到了更好的工作。

Contoh di dalam bahasa Indonesia:
1.      Saya paling benci dia.
2.      Di kelas ini dia yang paling bodoh.
3.      Jauh sekali rumahmu.
4.      Dia rajin sekali.
5.      Dia lebih suka tinggal disini.
6.      Rumahmu terlalu jauh.

Dalam kata keterangan tingkatan bahasa mandarin dan Indonesia di bagian predikat dapat menjadi fungsi keterangan.
Contoh:
1.      我很喜欢吃拉面。
2.      Dia terlalu menyayangi ibunya.

2)      Perbedaan

1.      Di dalam bahasa mandarin kata keterangan tingkatannya selain menjadi keterangan dapat juga menjadi pelengkap.
Contoh: 他认真得很。
Tetapi di dalam bahasa Indonesia kata keterangannya semua menjadi keterangan, tidak dapat menjadi pelengkap.
Contoh: Ibu membelikan saya buku.

2.      Di dalam bahasa mandarin pemakaian kata keterangan ingkatannya sebagian besar hanya satu kata tetapi ada juga yang dapat digabungkan dengan kata keterangan derajat lainnya.
Contoh: 她生了孩子以后,体型稍有点发胖。
Tetapi dalam bahasa percakapan Indonesia kata keterangan tingkatan dapat digabungkan dengan kata keterangan tingkatan lainnya.
Contoh:Dia amat sangat berani.
3.      Di dalam bahasa mandarin kata keterangan tingkatan tidak dapat menjadi kata kerja, tetapi di dalam bahasa Indonesia kata keterangan tingkatan “kurang”dapat menjadi kata kerja.
Contoh: Makanan ini kurang garam.
4.      Di dalam bahasa mandarin, di belakang kata keterangan tingkatannya tidak dapat digabungkan dengan kata pasif.tetapi dalam bahasa Indonesia bisa digabungkan dengan kata pasif.
Contoh: Di kelas ini dia yang paling tidak disukai.





















BAB III
KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah penulis bahas dapat dilihat adanya perbedaan dan persamaan antara kata keterangan derajat dalam bahasa mandarin dan Indonesia, baik dalam pola penggunaan maupun arti tingkatannya. Dalam penulisan ini dapat dilihat juga pembagian tingkatan dalam kata keterangan derajat dalam bahasa mandarin lebih jelas. Tidak seperti dalam bahasa Indonesia yang tidak dibagi secara jelas tingkatannya.

MINAT BELAJAR BAHASA MANDARIN DI ERA GLOBALISASI


BAB I
PENDAHULUAN

1.1           Latar Belakang

         Bahasa adalah salah satu kemampuan dasar  dan alamiah yang dianugrahkan  pada umat manusia. Bahasa asing sekarang banyak digunakan di era globalisasi. Saat ini, perkembangan arus teknologi semakin cepat dan tak terkendali dan komunikasi yang melibatkan dua Negara atau lebih juga sering banyak terjadi. Untuk itu kita perlu mempelajari bahasa asing untuk mempermudah  komunikasi dengan orang lain, sehingga tidak perlu terpaku pada bahasa Indonesia. Saat ini, untuk mendapatkan pekerjaan, peran bahasa asing juga terlihat. Perusahaan- perusahaan juga sekarang ini mengandalkan orang- orang yang dapat menguasai bahasa asing.
         Salah satu bahasa asing yang sering di jumpai dalam kehidupan sehari- hari adalah bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional. Banyak orang yang menggunakan bahasa inggris dalam kehidupannya sehari- hari agar terbiasa dan lancer dalam berbahasa inggris. Tetapi bukan hanya bagasa inggris sekarang yang mejadi bahasa internasional, tetapi bahasa mandarin juga sudah menjadi bahasa internasional. Bahasa mandarin sudah terlihat perannya.
         Pada zaman sekarang penggunaan bahasa mandarin sangat diperlukan, zaman sekarang ini orang- orang yang bisa menggunakan bahasa mandarin akan mendapatkan banyak lowongan pekerjaan. Bahasa mandarin sekarang juga banyak peminatnya baik anak- anak, remaja, pemuda bahkan orang dewasa. Bahasa mandarin di Indonesia sekarang ini sangat berkembang, hamper semua sekolah swasta di ajarkan bahasa mandarin bahkan sekolah yang tidak ada pelajaran bahasa mandarin, anak- anaknya mecari guru bahasa mandarin untuk bisa belajar mandarin.







1.2           Rumusan Masalah
1.     Berapa banyak yang minat bahasa mandarin di Indonesia?
2.     Apa manfaat dari penggunaan bahasa mandarin di Indonesia?
3.     Pentingkah kita mempelajari bahasa mandarin?
4.     Apakah penggunaan bahasa mandarin itu sangat bermaanfaat di dunia pekerjaan nanti?
5.     Apakah bahasa mandarin itu bahasa yang di favoritkan?

1.3           Tujuan Penelitian
Tujian dari penelitian ini adalah :
1.      Untuk mengetahui berapa banyaknya presentase yang minat belajar bahasa mandarin.
2.      Untuk mengetahui manfaat penggunaan bahasa mandarin di Indonesia.
3.      Untuk mengetahui pentingnya mempelajari bahasa mandarin di era globalisasi.
4.      Untuk mengetahui manfaat apa saja dari penggunaan bahasa mandarin didunia pekerjaan.
5.      Untuk mengetahui bahasa mandarin itu apakah bahasa yang di favoritkan atau tidak.

1.4           Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
Bagi Penulis
1.      Untuk menambah wawasan lebih dalam lagi bagi penulis tentang manfaat pembelajaran dan manfaat penggunaan bahasa mandarin di Indonesia.
2.      Untuk menambah wawasan lebih dalam lagi bagi penulis tentang manfaat pembelajaran dan manfaat penggunaan bahasa mandarin di era globalisasi.
              Bagi Masyarakat/ Pembaca
1.      Dapat memberi pengetahuan kepada pembaca tentang manfaat pembelajaran bahasa mandarin.
2.      Memberi pemahaman kepada masyarakat luar bahwa penggunaah dan pembelajaran bahasa mandarin itu sangat penting.

1.5           Sistematika Skripsi
           Untuk memudahkan dalam membuat kerangka penulisan skripsi ini secara sistematis dapat di gambarkan sebagai berikut :

Bab 1 : PENDAHULUAN
Bab ini berisi beberapa garis besar lata belakang masalah, perumusan masalah, tujan penelitian manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

Bab 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi beberapa teori- teori yang mendukung penulisan baik teori umum maupun teori khusus dan meliputi uraian mengenai hasil penelitian terdahulu yang ada hubungannya dengan masalah yang di teliti.

Bab 3 : METODE PENELITIAN
Metode penelitian meliputi desain penelitian Bahasa Mandarin, Karakter Bahasa Mandarin, Manfaat  Belajar  Bahasa Mandarin, dan Penelitian Terdahulu.

Bab 4 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai gambaran umum perusahaan yang merupakan subyek penelitian dan pembahasan masalah berdasarkan teori yang telah dikemukakan.

Bab 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi simpulan mengenai hasil pembahasan masalah yang telah dilakukan dan saran yang dapat diberikan penulis yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak- pihak yang berkepentingan.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1           Minat Bahasa Mandarin 
            Sejak bahasa mandarin diakui Perserikatan bangsa- bangsa (PBB) sebagai bahasa internasional kedua setelah bahasa inggris, minat masyarakat terhadap bahasa ini terus meningkat.
            Yang menarik, bukan hanya warga Tionghoa yang tertarik mendalaminya, warga non- Tinghoa semakin banyak yang serius mempelajarinya. Apalagi sejak Negara itu hampir menguasai ½ dari perekonomian dunia, bahasa mandarin makin digemari. Banyak perusahaan yang ”menyekolahkan” pegawainya di sekolah bahasa mandarin. Hal ini di kearenakan kondisi lapangan pekerjaan  saat ini menurut tenaga kerja yang ahli bahasa mandarin.
            Tak hanya otang Tionghoa yang membutuhkan bahasa ini, tapi juga semua masyarakat. Saat ini banyak sekali lowongan pekerjaan yang mengharuskan calon kariawannya bisa bahasa mandarin. Biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan tamu dari China.
            Di Chinalink banyak sekali orang tua yang memberikan bekal bahasa mandarin untuk study S1 di China, dengan harapan agar anaknya dapat meneruskan usaha orang tuanya dan berharap pula agar bisa bebahasa mandarin dengan baik dalam berbisnis nantinya. Dalam hal ini Chinalink pun mendatangkan guru Native yang berbobot dan berkualitas.
            Di Chinalink, selain percakapan menggunakan bahasa mandarin, juga diajarkan cara menulis dengan huruf Hanzi (Huruf China), intonasi, lafal, karakter huruf dan sebagainya. Dalam percakapan bahasa mandarin, intonasi sangat berperan. Intonasi ada panjang pendek, panjang pendek, dan pendek panjang. Kata yang sama tapi intonasinya berbeda, akan memiliki arti yang berbeda pula.
            Namun sayang saat ini masyarakat banyak yang belum menyadari pentingnya bahasa mandarin. Jumlah les bahasa mandarin masih jauh dibandingkan jumlah les bahasa Inggris . jumlah tempat lespun tak sebanyak les bahasa Inggris . di Indonesia pemerintah baru mulai bisa menerima kebudayaan China beberapa tahun belakangan ini.

2.2           Karakter Bahasa Mandarin
Tradisional Chinese merupakan hanzi yang digunakan sejak jaman, dan versi ini hurufnya sangat kompleks dan stroke-nya sangatlah banyak. Tradisional Chineses digunakan mayoritas pada Taiwan. Kalau Simplified Chinese, hanzinya baru digunakan sejak sekitar tahun 1950-an. Simplified Chinese, seperti namanya, sama- sama bahasa mandarin tetapi karakter atau hurufnya telah disederhanakan sehingga mudah untuk diingat. Simplified Chinese kenapa tidak digunakan di Taiwan? Kemungkinan karena Taiwan dulunya kan merupakan bagian dari China namun melepas diri karena tidak setuju dengan cara ajaran komunisme, nah mereka hingga hingga sekarang masih tidak setuju sehingga Simplified Chinese dianggap propaganda dan pengaruh mainland- China dan tidak digunakan oleh Taiwan. Ada juga yang mengatakan masyatakan Taiwan memiliki pride atau harga diri dalam menggunakan Traditional Chinese, karena menjunjung tinggi tradisi menulis sejak jaman nenek moyang mereka.
Pada jaman dulu kala, sekitar tahun 1200 sebelim masehi, karakter- karakter teksnya belum seperti hanzi yang sekarang. Bahkan karakternya msih merupakan ilustrasi kecil dari benda- benda hidup dan mati.
Berbeda dengan teks- teks lain pada umumnya yang melambangkan cara pebgucapan (contohnya bahasa inggris A= ei, B= bi, C= sii), karakter mandarin mewakili suatu objek secara individual. Pohon= 木,bulan= , hari= dll. Beda dengan huruf latin dan modern yang digunakan berdasarkan pengucapannya.







2.3            Manfaat Belajar Bahasa Mandarin
          Belajar bahasa mandarin memiliki banyak manfaat. Manfaat dari belajar bahasa mandarin dapat di uraikan sebagai berikut;
1.      Belajar bahasa mandarin dapat meningkatkan IQ.
Belajar bahasa mandarin, ternyata bermanfaat bagi pengembangan otak besar.
2.      Belajar bahasa mandarin akan memperlancar komunikasi dalam bekerja.
3.      Belajar bahasa mandarin sebagai investasi awal berbisnis di China.
4.      Belajar bahasa mandarin dapat menimbulkan kepercayaan diri dari pejabat dan pengusaha local di China.
5.      Belajar bahasa mandarin akan menimbulkan RESPECT dari penduduk negeri di China dalam imvestasi/ bisnis.
Lissold mencatat bahwa bahasa mandarin bagi orang China di seluruh penjuru dunia adalah pusat dari dari perasaan, semtara huruf- huruf China adalah pusat bangsa itu. Dengan demikian  China akan lebih respect dan menaruh kepercayaan dengan seorang investor asing yang mampu menjalani komunikasi dengan bahasa mandarin yang baik dan kemudian akan berlanjut dengan pembicaraan- pembicaraan yang lebih hangat sehingga jelas bahwa bahasa mandarin menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Chian.
6.      Belajar bahasa mandarin sama saja kita mempelajari bahasa pengantar di dunia.
7.      Belajar bahasa mandarin bermanfaat bagi hubungan pilitik.
Tengok sja perdana menteri Ausralia yang baru, Kevin Rudd yang fasih berbahasa mandarin. Dengan kemampuannya itu Kevin Rudd diharapkan dapat mempererat hubungan Australia dengan China. Dengan kataa lain bahasa mandarin tidak saja penting bagi keperluan bisnis namun juga sangat penting bagi keperluan politik internasional.
8.      Belajar bahasa mandarin kita tidak ketinggalan zaman.
9.      Belajar bahasa mandarin akan membuka pintu penghasilan.
10.  Kesempatan diterima apabila melamar di perusahaan bertaraf internasional lebih besar.
11.   Kesempatan bekerja di luar negeri.
12.   Belajar bahasa mandarin mengurangi resiko penyakit pikun.
13.  Belajar bahasa mandarin dapat memperluas pengetahuan pengetahuan mengenai kebudayan China.
14.  Menambah teman dan bisa saja mendapatkan jodoh.
Saat ini teknologi semakin canggih, berbagai jaringan sosial dapat menghubungkan semua orang dibelahan bumi manapun. Kalau menguasai bahasa mandarin kesempatan berteman dengan orang asing akan lebih besar.
15.  Meningkatkan citra Indonesia.
Kalau orang- orang Indonesia mayoritas bisa berbahasa mandarin maka image Indonesia dimata internasional bisa meningkat. Kita bukan lagi dicap sebagai Negara teroris.


















BAB 3
METODE PENELITIAN

          3.1 Rencangan Pengelitian
                        Tahap Persiapan : mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan penelitian yang dilakukan.

          3.2 Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian
                        Tempat Penelitian : Kampus Widya Kartika, Jalan Suteredjo Prima Utara II/ 1 Surabaya, 60113.
                        Waktu Penelitian : 1. Senin 15 November 2014.
                        Subjek Penelitian : Subjek penelitian ini adalalah 50 %  Mahasiswa Widya Kartika, dan 50% Masyarakat Indonesia khususnya Masyarakta yang ada di Surabaya. Penelitian ini dengan membagikan kuesioner pada 50 orang.
         
3.3 Teknik Pengumpulan Data
                        Pengumpulan data ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada 50 orang yang berada di Universitas Widya Kartika, selain itu pada Masyarakat Indonesia yang ada di Surabaya.


3.4 Teknik Analisis Data

Soal Kuesioner
1.    Menurutmu apakah manfaat dari belajar bahasa mandarin?
2.    Apakah kamu suka belajar bahasa mandarin?

3.    Menurutmu apakah bahasa mandarin penting?
4.    Apakah banyak manfaat dari kita belajar bahasa mandarin?
5.    Apakah kamu bisa menggunakan bahasa mandarin?
6.    Menurutmu bagaimana perkembangan bahasa mandarin di Surabaya ?
7.    Jika ya, Apakah kamu sering menggunakan bahasa mandarin dalam kehidupanmu sehari- hari?
8.    Menurutmu dengan menggunakan bahasa mandarin dalam sehari- hari kita akan lacar berbahasa mandarin?
9.    Menurutmu bagaimana perkembangan bahasa mandarin di Indonesia?

10.           Apa tanggapanmu bagi masyarakat Indonesia yang ingin belajar bahasa mandarin dan ingin belajar bahasa mandarin
NO
SOAL
UNIVERSITAS
WIDYA KARTIKA
MASYARAKAT
INDONESIA YANG DI SURABAYA
PRESENTASE
1
Pentingnya bahasa mandarin
Penting
Penting
85%
2
Banyak manfaat bahasa mandarin
Banyak
Banyak
95%
3
Bisa menggunakan bahasa mandarin
Bisa
Bisa
70%
4
Sering menggunakan bahasa mandarin
Sering
Sering
75%
5
Suka belajar bahasa mandarin
Suka
Suka
85%













        Dari hasil analisa di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat bahasa mandarin sangat di era globalisasi ini sangat banyak, dan peminat bahasa mandarin di era globalisai ini juga sangat banyak. Baik di dalam universitas Widya Kartika dan Masyarakat luar di Indonesia khususnya Surabaya.


                                  BAB 4
              ANALISIS DAN PEMBAHASAN      
4.1 Minat Bahasa Mandarin Di Era Globalisasi
        Pada jaman sekarang ini, peminat bahasa mandarin sangat tinggi. Hampir 60% masyarakat di Indonesia memiliki minat belajar bahasa mandarim. Karena meraka tahu bahwa dengan mempelajari bahasa mandarin jenjang kariernya akan naik atau akan meningkat. Bukan hanya orang- orang Chinese yang sekarang bisa menggunakan bahasa mandarin, dan bukan hanya orang- orang Chinese yang memiliki minat besar dalam belajar bahasa mandarin. Tetapi orang- orang non- Chinese bisa menggunakan bahasa mandarin dan orang- orang non- Chinese memiliki minat besar dalam belajar bahasa mandarin. Karen bukan hanya bahasa inggris yang sudah menjadi bahasa internasional sekarang ini tetapi bahasa mandarin juga sudah menjadi bahasa internasional kedua yang ad di ndonesia. Bukan hanya di Indonesia di luar Indonesia seperti Singaoure, Malaysia, Vietnam dll sudah menggunakan bahasa mandarin, bahakan bahasa utama di negeri itu sudah menggunakan bahasa mandarin. Jadi sudah dapat di simpulkan bhwa bahasa mandarin itu sekarang ini dudah mendunia. Orang Amerika atau orang bule saja sekarang mempelajari bahasa mandarin karena mereka tahu dengan belajar bahasa mandarin mereka akan mendapat pekerjaan yang bagus.

4.2 Manfaat Penggunaan Bahasa Mandarin Di Indonesia
      Penggunaan bahasa mandarin di Indonesia sangat bermanfaat. Selain bermanfaat bagi diri sendiri juga bermanfaat bagi orang lain. Penggunaan bahasa mandarin zaman sekarang ini sudah mulai kelihatan, karena sudah banyak orang yang menggunakan bahasa mandarin. Di perusahaan- perusahaan besar sekarang ingin pegawainya bisa berbahasa mandarin dengan baik dan benar. Dengan menggunakan bahasa mandarin kemungkinan besar perusahaanya dapat bekerja sama dengan perusahaan- perusahaan besar di luar negeri.
        

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1           Kesimpulan
            Dari penelitian yang penulis lakukan terhadap judul MINAT BELAJAR BAHASA MANDARIN DI ERA GLOBALISASI. Dapat disimpulkan bahwa banyak orang di Indonesia sekarang ini sangat minat belajar bahasa mandarin. Tidak hanya orang keturunan Chinese yang menyukai atau yang minat belajar bahasa mandarin tetapi orang yang non- Chinese juga memiliki minat yang besar dalam belajar bahasa mandarin. Bahasa mandarin di ERA GLOBALISASI sangat berk
embang khususnya di Indonesia karena dengan belajar bahasa mandarin kita mendapatkan banyak manfaatnya. Dengan menguasai bahasa mandarin kita dapat di rekomendasikan ke perusahaan- perusahaan luar negeri yang berkembang, karena kebanyak perusahaan besar yang mewajibkan kariawannya bisa menggunakan bahasa mandarin. Jadi intinya dengan kita menguasai bahasa mandarin kita mendapatkan banyak manfaatnya. Selain itu juga peminat bahasa mandarin disetiap tahun terus dan terus berkembang.
5.2           Saran
                                 Diharapkan suatu saat nanti minat bahasa mandarin di Indonesia lebih meningkat lebih meningkat dari tahun- tahun sebelumnya. Dan di harapkan juga generasi muda di Indonesia semuanya bisa menggunakan bahasa mandarin.






DAFTAR PUSTAKA

Manfaat belajar bahasa mandarin
Gandhi. 2013. Jurnal Ilmiah. (serial online)