1.1 LatarBelakang
Manusia adalah makhluk sosial yang
tidak dapat lepas dari komunikasi.Setiap harinya tiap individu pasti berkomunikasi
dengan individu lainnya.Tiap Negara memiliki bahasa yang berbeda-beda dan itulah
yang menjadi hambatan individu untuk berkomunikasi denganin dividu yang berbeda
negara.Oleh karena itu sekarang ini banyak pelajaran bahasa asing yang dapat membantu
tiap individu untuk mempelajari bahasa asing.
Saat ini Bahasa Mandarin adalah bahasa
yang masuk dalam bahasa internasional setelah Bahasa Inggris.Dalam pengertian
yang sempit, Mandarin berarti Putonghua普通话dan Guoyu國語 yang merupakan dua bahasa standar
yang hampir sama yang didasarkan pada bahasa lisan Beifanghua. Putonghua adalah bahasa resmi Cina dan Guoyu adalah bahasa resmi Taiwan.Putonghua - yang biasanya malah dipanggil Huayu – juga adalah salah satu dari empat bahasa resmi Singapura.Dalam pengertian yang luas, Mandarin berarti Beifanghua
(secara harafiah berarti "bahasa percakapan
Utara"), yang merupakan sebuah kategori yang luas yang mencakup beragam jenis
dialek percakapan yang digunakan sebagai bahasa lokal di sebagian besar bagian utara
dan barat daya Cina, dan menjadi dasar bagi Putonghua dan Guoyu.
Belajar Bahasa tidak bisa jika hanya dengan
menghafal kata,namun juga harus dikomunikasikan agar terbiasa.Dalam makalah ini penulis akan membahas
tentang sejauh mana keefektifan metode Tanya jawab dalam proses belajar mengajar
di Universitas Widya Kartika Surabaya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apa saja hambatan dalam mengkomunikasikan
Bahasa Mandarin?
1.2.2
Sejauh mana keefektifan Tanya jawab dalam
proses belajar mengajar?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1
Untuk mengetahui sejauh mana keefktifan metode Tanya jawab dalam meningkatkan
proses belajar mengajar di Universitas Widya Kartika Surabaya.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1
Manfaat bagi penulis
Dapat
menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan dan mensosialkan teori
yang telah diperoleh selama perkuliahan.
1.4.2
Manfaat bagi peneliti selajutnya
Dapat
menjadi wahana pengetahuan dan referensi peneliti selanjutnya.
LANDASAN
TEORI
2.1 Review Hasil Penelitian
1. Pembelajaraan
karakter Bahasa Mandarin bagi pelajar Indonesia yang belajar Bahasa Mandarin di
Chongqing.
-
Mengerti perbedaan budaya.
-
Dasar bahasa misal : alfabet vs karakter
bahasa mandarin.
-
Pola belajar membuat bahasa Mandarin
tidak mudah dipelajari.
-
Menggunakan metode belajar bahasa
mandarin dengan benar.
-
Bahasa ini akan terasa berjalan ringan,
menyenangkan dan efektif.
2. Penggunaan
metode permainan ular tangga dalam pembelajaraan Hanzi pada siswa kelas VII E
SMPK Stella Maris Surabaya.
-
Menciptakan lingkungan belajar yang
sepenuhnya membenamkan murid dalam pengalaman yang interaktif.
-
Mencoba mengusir ketakutan pada
pembelajar ketika menghadapi lingkungan yang penuh dengan tantangan.
-
Pengajar juga harus merancang sarana
pengajaran yang artistik dalam kreasi lngkungan
-
Hasil pembelajaran yang optimal.
-
Partisipasi dalam lingkungan realistik
dimana siswa dapat mencoba hal baru dengan aman.
3. Pengaruh
pinyin terhadap pelafalan Bahasa Mandarin pada siswa kelas 4 SD Surabaya
Montessori School.
-
Cara pengucapan bahasa Mandarin sangat
penting.
-
Cara pengucapan adalah landasan untuk
bisa menguasai bahasa Mandarin.
-
Belajar bahasa Mandarin harus memahami
cara pengucapannya dulu.
-
Apabila terjadi kesalahan dalam posisi
pelafalan
-
Cara pelafalan, maka lafal yang
dihasilkan akan kurang tepat.
4. Analisis
kesalaahan penggunaan sinonim Bahasa Mandarin terhadap mahasiswa Indonesia di
Chongqing Normal University.
-
Memperlancar proses belajar bahasa
dengan cepat dan mudah.
-
Kesalahan penggunaan kata keterangan
waktu dalam bahasa Mandarin.
-
Kesalahan komponen linguistik yaitu
leksikon.
-
Kesalahan orang yang sedang belajar
dengan objek yang jelas.
-
Kesalahan penggunaan kata negasi
5. Analisiss
penguasaan karakter mandarin pada mahasiswa semester 3 prodi Bahasa Mandarin
Universitas Widya Kartika dengan menggunakan Komponen dan Radikal.
-
Membantu melafalkan huruf bahasa
Mandarin dan kurang cocok dipelajari secara terpisah.
-
Memahami dan menguasai huruf Mandarin.
-
Kemampuan memahami bentuk tertulis
merupakan hal mutlak.
-
Menggunakan daya analisis Imajinasi
untuk memahami setiap huruf bahasa Mandarin
2.2 Pengertian Bahasa
Bahasa adalah kapasitas
khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi
yang kompleks.Perkiraan jumlah dari bahasa di dunia beragam antara 6.000-7.000 bahasa.Bahasa alami adalah bicara
atau bahasa isyarat,tetapi setiap bahasa dapat disandikan kedalam media kedua menggunakan
stimulus audio,visual,atau taktil,sebagai contohnya,dalam tulisan grafis,Braille,atau
siulan. Bahasa berubah dan bervariasi sepanjang waktu,dan sejarah evolusinya dapat
direkonstruksi ulang dengan membandingkan bahasa modern untuk menentukan sifat-sifat
mana yang harus dimiliki oleh bahasa leluhurnya supaya perubahan nantinya dapat
terjadi.
2.2.1
Manfaat
Bahasa
Manfaat
bahasa adalah untuk mempermudah komunikasi dengan orang lain sehingga dapat terjadi
relasi antara satu orang dengan yang lainnya.
2.3 Pengertian Hanzi
Hanzi merupakan salah
satu bahasa tulis yang tertua di dunia. Perkembangannya menjadi bentuk yang
kita kenal sekarang memakan waktu ribuan tahun. Secara garis besar, evolusi dan
jenis-jenis Hanzi dapat dibagi atas enam macam, yaitu jiaguwen, jinwen, xiaozhuan, lishu, caoshu, kaishu, dan xingshu.Hanzi yang paling awal muncul
ditemukan pada jaman Dinasti Shang
di dalam ukiran/pahatan pada tempurung kura-kura, tulang rusa, dan lain-lain.
Oleh karena itu, orang-orang menyebutnya jiaguwen.
Bentuknya sangat berbeda dengan Hanzi yang kita kenal sekarang dan sangat sulit
untuk dipahami. Karakter pada jiaguwen
bentuknya mirip lukisan karena diadopsi langsung berdasarkan objek/benda yang
digambarkan, atau dengan kata lain dalam bentuk piktograf. Selain itu, Hanzi
pada jiaguwen juga terdapat
penggabungan materi-materi menjadi makna baru dengan konsep yang cukup rumit
(ideograf).
Jinwen tercipta saat Cina mengalami jaman perunggu. Saat itu,
penggunaan materi atau alat-alat berbasis perunggu sangat mendominasi kehidupan
manusia. Karakter-karakter Cina banyak ditemukan pada alat-alat perunggu
semacam ini, oleh karena itu disebut jinwen
(saat itu jin/perunggu disebut tong). Struktur,komposisi maupun
konstruksi Jinwen tidak jauh beda dengan jiaguwen.Pada jaman negara-negara berperang
atau Zhanguo shidai (475-221
SM) tiap-tiap negara kecil melakukan segala hal dengan cara-caranya sendiri,
tidak terkecuali dengan penggunaan bahasa tulis. Setelah Kaisar Qin Shi menaklukkan dan mempersatukan
Cina berdirilah dinasti Qin (221-207
SM). Kaisar Qin lalu melakukan penyeragaman bahasa tulis di seluruh daratan Cina dan menetapkan standar-standar tertentu untuk
pertama kalinya. Pada era inilah xiaozhuan
tercipta. Bentuknya cukup rumit dan masih sangat sulit untuk dapat dipahami.
Setelah dinasti Qin tumbang, dinasti Han muncul menguasai Cina. Pada era
ini lishu diciptakan dan mengalami perubahan yang signifikan. Lishu menggunakan beberapa konsep
dasar guratan dalam menulis karakternya seperti dian (titik), heng
(garis horizontal), shu (garis
vertikal), tie (garis
melengkung ke kiri), na (garis
melengkung ke kanan), dan lain-lain. Inilah dasar Hanzi yang kita kenal
sekarang.Tidak lama berselang, orang-orang mulai berpikir untuk menulis Hanzi
dengan cepat dan terciptalah caoshu.
Bentuk lishu dan caoshu dianggap masih kasar dan tidak mudah dipahami. Kaishu kemudian diciptakan untuk
mengatasi problematika ini. Bentuknya pas (cukup merepresentasikan materi atau
ide yang ingin digambarkan), indah, dan mudah dipahami. Inilah bentuk hanzi yang
kita kenal sekarang, terutama pada ragam penulisan surat kabar, majalah, dan
buku-buku.Bentuk penulisan kaishu sangat
tegak dan kaku, untuk dapat menulisnya dengan benar memakan waktu lebih. Hal
ini menjadi masalah bagi orang-orang yang dalam profesinya membutuhkan
kecepatan menulis seperti wartawan dan sebagainya. Tidak jarang mereka masih
menggunakan konsep caoshu dalam
menulis kaishu, yaitu menulis
dengan cepat. Hasilnya tidak seindah kaishu
dan tidak jarang hanya penulisnya sendiri yang dapat memahami karakter-karakter
ini. Inilah yang disebut dengan xingshu.
Orang-orang jaman sekarang pada umumnya sudah menggunakan xingshu.
2.4 Pengertian Pinyin
Hànyǔ Pīnyīn
(汉语拼音,
arti harafiah: “bunyi bersama bahasa”) atau sering disingkat Pinyin (拼音,
Pīnyīn) yang berarti “bunyi bersama” dalam bahasa Tionghoa adalah system romanisasi
(notasifonetis dan alih aksara ketulisan Latin) untuk bahasa Mandarin Baku yang
digunakan di Republik Rakyat Tiongkok.Pinyin disetujui penggunaannya pada 1958
dan diadopsi pada 1979 oleh pihak pemerintah Tiongkok. Ia menggantikan system alih
aksara lama seperti sistem Wade-Giles (1859; dimodifkasi pada 1912) atau
Bopomofo.
Sejak saat itu,
Hanyu Pinyin telah diterima sebagai system alih aksara utama untuk bahasa
Mandarin di dunia.Pada 1979 Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO)
mengadopsi hanyu pinyin sebagai standar romanisasi untuk bahasa Tionghoa
Modern.
2.5 Kesimpulan
Kesimpulan
saya dari bab 2 ini adalah Bahasa Mandarin adalah bahasa yang memiliki kanji
tradisional dan modern.Kanji tradisiona lmemiliki kerumitan yang lebih dari
kanji modern. Mandarin juga mempunyai Pinyin yang digunakan untuk pelafalan dalam
perakapan sehari-hari.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Keefektifan Metode
Tanya Jawab untuk meningkatkan Proses Belajar Mengajar dalam Bahasa Mandarin di
Universitas Widya Kartika Surabaya
Dari
hasil penelitian dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab sangat efektif karena
dengan bertanya jawab,mahasiswa akan cepat memahami materi.Tanya jawab dalam Bahasa
Mandarin juga dapat melatih komunikasi sehingga mahasiswa tidak canggung jika berbicara dalam Bahasa Mandarin.
4.2 Hasil Penelitian
1.
Keefektifan Metode Tanya Jawab
Dari
90 responden, 85 responden mengatakan bahwa metode Tanya jawab sangat berpengaruh terhadap peningkatan
proses belajar mengajar dalam kelas.Hal tersebut dapat diketahui dari table
dibawah ini.
Tabel 1
Kefektifan Metode
Tanya Jawab
Faktor
|
Jumlah
|
Persentase
|
Efektif
|
94.5
|
|
Tidak efektif
|
5
|
5.5
|
2.
Hambatan
dalam mengkomunikasikan Bahasa Mandarin
Dalam
belajar Bahasa,tentunya ada beberapa faktor penghambat.Faktor penghambat dapat
dilihat dari table dibawah ini.
Tabel
2
Hambatan komunikasi
Faktor
|
Jumlah
|
Persentase
|
Kurang
pemahaman
|
70
|
77.8
|
Perasaan
takut
|
20
|
22.2
|
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bab
ini berisi kesimpulan dari hasil analisis bab-bab sebelumnya. Serta saran untuk
menjadikan langkah lebih maju dan lebih baik dalam menganalisi suatu masalah.
Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut :
-Mahasiswa
akan cepat paham jika terus menggunakan metode Tanya jawab.
-Metode
Tanya jawab dapat meningkatkan keefektifan belajar mahasiswa.
4.2 Saran
-Dosen
lebih sering bertanya jawab dengan mahasiswa
-Proses
belajar juga dapat menggunakan media belajar lain agar mahasiswa tidak bosan.
-Dosen
harus memberikan latihan pelafalan agar mahasiswa dapat lebih mudah
mengkomunikasikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar