BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Seiring
dengan keberadaaan China yang semakin diperhitungkan didunia, semakin banyak
pual orang yang tertarik dengan perkembangan Negara China yang pesat, hal ini membuat
bahasa Mandarin sedikit demi sedikit berkembang didunia internasional. Bnayak
Negara yang mulai menyadari betapa pentingnya bahasa Mandarin itu, Negara Indonesia
merupakan salah satu Negara yang beranggapan demikian.
Melihat perkembangan Negara China, membuat
banyak sekali orang-orang yang berminat untuk menguasai bahasa Mandarin, makin
banyak pula sekolah-sekolah di Indonesia yang menjadikan bahasa Mandarin
sebagai mata pelajaran bahasa pilihan yang wajib untuk dipelajari. Sadarnya
pihak sekolah akan pentingnya bahasa Mandarin membuat bahasa Mandarin tidak
hanya diajarkan di sekolah swasta saja, melainkan juga di sekolah negeri milik
pemerintah. Akan tetapi setiap sekolah memiliki standar kompetensi dan
ketetapan yang berbeda-beda, ada sekolah yang hanya menenkankan pada kemampuan
baca dan tulis siswa, ada sekolah yang hanya menekankan kemampuan mendengar.
Yang terlebih dahulu harus mengetahui dan memahami apa itu hanyu pinyin dan apa
yang harus diperhatikan dalam mengajarkannya, dan bagaimana peran hanyu pinyin dalam pengajaran
bahasa Mandarin. Sehingga ketika mengajarkan hal ini, pengajar tidak salah
langkah dalam memberikan informasi. Disamping itu, penyusun juga ingin
mengingatkan kepada para pengajar bahasa Mandarin akan perbedaan pelafalan pada
Hanyu Pinyin dengan bahasa Indonesia, sehingga pengajar tidaklah salah dalam
mengajarkan Hanyu Pinyin.
Penyusun melalui kesempatan ini
ingin memberikan pengetahuan seputar pengaruh Hanyu Pinyin dalam pengajaran
bahasa Mandarin serta mengingatkan pengajar ataupun pembelajar akan betapa
pentingnya mengetahui Hanyu Pinyin sebelum mengajarkan ataupun belajar bahasa
Mandarin. Penyusun berharap hal ini
dapat bermanfaat bagi setiap orang yang ingin belajar ataupun mengajarkan
bahasa Mandarin.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun dari
uraian pada latar belakang terdapat permasalahan yang dapat diangkat antara
lain:
1.Bagaimana
peran Hanyu Pinyin dalam pengajaran Ba hasa Mandarin ditinjau dari sisi bentuk
proses pengajaran, pengajar dan pembelajar?
2.Bagaimana
pengaruh fonetik bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran konsonan dan vocal
Hanyu Pinyin?
1.3
Tujuan
Penelitian
Adapun yang
menjadi tujuan penelitian dari skripsi ini antara lain:
1.Mengetahui
dan memahami peran Hanyu Pinyin dalam pembelajaran Bahasa Mandarin ditinjau
dari sisi bentuk pengajaran, pengajar dan pembelajar.
2.Mengetahui
dan menganalisis bagaimana perbedaan dan persamaan fonetik bahasa Indonesia
dengan Hanyu Pinyin, khususnya tentang konsonen dan vocal yang dimiliki oleh
keduanya dapat mempengaruhi proses pembelajaran bahasa Mandarin.
1.4
Manfaat
penelitian
Penyusun
dalam menyusun tugas akhir ini menyimpulkan beberapa manfaat penelitian sebagai
berikut:
1.Bagi
pendidikan
Dapat menjadi
kajian yang berguna untuk menambah pengetahuan dan referensi pengajar dalam
mengajarkan Bahasa Mandarin di era yang semakin berkembang ini.
2.Bagi
masyarakat
Dengan adanya
hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat menjadi masukan serta pengetahuan
tentang pengertian Hanyu Pinyin dan pengaruh fonetik Bahasa Indonesia dalam
pembelajaran Hanyu Pinyin, yang nantinya
dapat digunakan maupun diperhatikan saat proses belajar mengajar.
3. Bagi
universitas
Dapat
menjadi bahan pertimbangan dan masukan
untuk dosen pengajar serta mahasiawa dalam proses belajar mengajar yang lebih
cermat untuk pengajaran bahasa Mandarin.
4.Bagi pemula
Dapat menjadi
referensi dan pengetahuan baru dalam proses mengajar secra lebih cermat dan
tertata.
1.5
Ruang Lingkup
Penelitian
Ruang lingkup
yang dipilih oleh penyusun adalah HAnyu Pinyin dan perannya dalam berbagai
macam bentuk pengajaran bahasa Mandarin, serta tanggapan pengajar dan
pembelajar bahasa Mandarin mengenai peran Hanyu Pinyin dalam proses belajar
mengajar.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Pembelajaran
Bahan Mandarin
Dalam
mempelajari bahasa asing tentunya terdapat keterampilan dasar yang harus
dikuasai untuk memperoleh proses belajar. Keterampilan-keterampilan dasar
inilah yang nantinya akan menentukan sejauh mana penguasaan pembelajar atas
bahasa asing tersebut.
Dalam pembelajaran bahasa asing,
khsusunya bahasa Mandarinke-empat keterampialn seperti mendengar, berbicara,
membaca dan menulis tidak didapat secara otomatis melainkan perlu dilatih
secara teratur dan berulangkali, ini dikarenakan adanay perbedaan yang mencolok
antara bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia.
2.2
Karakteristik
Bahasa Mandarin
Bahasa
Mandarin sama dengan bahasa-bahasa lain yang memiliki karakteristik tersendiri.
Dalam hal ini ciri khas bahasa Mandarin meliputi fonetik serta yang membuat
bahasa Mandarin berbeda dari bahasa yang lain.
Fonetik
Fonetik adalah alat ucap manusia
yang ketika suara ini diucapkan mengandung suatu arti/makna tertentu. Fonetik
dapat dieplajari saat kita belajar Hnyu Pinyin.
Dalam fonetik dapat disuarakan karena adanya penggabungan dari
konsonen,huruf vokal, dan nada.
2.3
Fonetik
Konsonen dan Vokal
Setiap bahasa
tentunya memiliki cara baca ataupun suaranya sendiri, begitu pula bahasa
Mandarin. Bahasa Mandarin memang tidak menggunakan abjad latin dalam
penulisannya, akan tetapi pada tahun 1958 pemerintah China meremiskan
penggunaan system fonetik pinyin untuk membantu orang asing mempelajari bahasa
mandarin. Bentuk penelitian pinyin biasanya terdiri dari satu suku kata, setiap
suku kata terdiri atas tiga bagian penting, yaitu huruf konsonen, hruuf vocal,
dan nada. Jika sebelumnya telah dijelaskan tentang konsonen dan vokal Hanyu
Pinyin, berikut akan dibatas secara lebih dalam lagi mengenai konsonen dan
vokal tunggal Hanyu Pinyin.
2.4
Penjelasan
Mengenai fonetik Bahasa Indonesia
Dalam
mempelajari suatu bahasa tentu saja kita akan terlebih dahulu mempelajari bunyi dari bahasa
tersebut. Setiap bahasa yang ada di dunia ini tentunya memiliki sistem
fonetiknya sendiri.
Dalam
buku;pesona bahasa indoensia;(2005),secara garis besar bunyi bahasa indonesia
dikelompokan menjadi dua,yaitu konsonen dan vokal. Pengelompokan ini didasarkan
pada ada atau tidaknya hambatan aliran udara dalam proses produksi bumi.
Konsonen adalah satuan bumi yang dihasilkan jika aliran udara yang keluar dari
paru-paru mengalami hambatan. Vokal adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh
alat bicara jika aliran udara yang keluar dari paru-paru tidak mengalami
hambatan.
BAB III
METODE
PENELITIAN
3.1 Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah hanyu
pinyin khususnya tentang vokal dan konsonennya. Selain itu penyusun juga
mengumpulkan informasi dari pengajar bahasa mandarin yang telah berpengalaman
dibidangnya dan mahasiswa universitas Widya Kartika yang memepelajari bahasa
mandarin. Informan yang merupakan pengajar bahasa mandarin dalam penelitian ini
harus memenuhi persyaratan utama.
3.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai
bukan November 2014 saat penyusun sedang menyelesaikan studi di universitas
Widya Kartika dan sampai sekarang. Lamanya penelitian ini antara lain mulai dai
bulan November 2014 sampai dengan desember 2014.
3.3 Instrumen penelitian
Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriftif kualitatif. Mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai
suatu pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu
gejala sentral. Untuk mengerti gejala sentral tersebut penyusun mewawancarai
informan penelitian atau paritisipan dengan mengajukan pertanyaan yang umum dan
agak luas. Informasi yang disampaikan oleh partisipan kemudian dikumpulkan.
Informasi tersebut biasanya berupa kata atau teks yang kemudian dianalisis. Hasil
analisis itu dapat berupa deskripsi atau dapat pula dalam bentuk tema-tema,
dari data tersebut dibuat interpretasi untuk menangkap arti yang terdalam.
3.4 Teknik pengumpulan data
Jenisa data yang diperoleh dibagi
menjadi dua,yakni data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari
studi pustaka. Data sekunder diperoleh dari wawanara langsung dengan informan
penelitian dan data kuisioner dari para pembelajar bahasa mandarin.
1. Studi pustaka
Studi
pustaka tidak terlepas dari teori yang mendasari masalah yang akan diteliti.
Penyusun akan mendapat informasi dengan membaca buku-buku tentang penelitian
sejenis yang berkaitan dengan penyusunannya.
2. Wawancara
Wawancara
atau interview merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting dalam
penelitian yang melibatkan manusia sebagai subyek sehubungan dengan realitas
atau gejala yang dipilih untuk diteliti. Pedoman wawancara biasanya tidak
berisi pertanyaan-pertanyaan yang mendetail, tetapi sekedar garis besar tentang
data atau informasi yang ingin didapatkan dari informan yang nanti dapat
dikembangkan dengan memperhatikan perkembangan, konteks, dan situasi wawancara.
3. Kuisioner
Kuisioner
merupakan daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya. Pertanyaan
– pertanyaan yang terdapat data Kuisioner, daftar pertanyaan tersebut cukup
terperinci dan lengkap, biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban atau
memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Dalam bab ini, akan dibahas mengenai
peran Hanyu Pinyin dalam pembelajaran bahasa Mandarin yang ditinjau dari sisi
bentuk pengajaran dari sisi pengajar dan juga dari sisi pembelajar. Selain itu,
akan dibahas juga mengenai pengaruh fonetik bahasa Indonesia dalam pembelajaran
Hanyu Pinyin, apa saja perbedaan dan persamaan konsonen dan vokal tunggal
bahasa Indonesia dengan Hanyu Pinyin yang mempengaruhi pembelajar dalam
mempelajari Hanyu Pinyin.
4.1 Peran Hanyu Pinyin dalam
Pembelajaran Bahasa Mandarin
Hanyu Pinyin dalam memberikan bunyi
pada karakter Mandarin, penulisan bahasa Mandarin dan lain –lain, memiliki
kegunaan yang tidak dapat diabaikan. Adalah materi pembelajaran yang tidak
seharusnya dilewatkan oleh pembelajar khususnya pembelajar bahasa Mandarin
karena ini merupakan bahasa yang nantinya akan memudahkan pembelajar dalam
belajar bahasa Mandarin.
4.2 Peran Hanyu Pinyin ditinjau dari
Sisi Pengajar
Bahasa Mandarin memang telah menjadi
salah satu bahasa yang cukup populer saat ini. Jika melihat perkembangannya
telah banyak pula sekolah – sekolah yang mengajarkan bahasa ini kepada murid –
murid. Akan tetapi, banyak pula yang tidak mengajarkan Hanyu Pinyin kepada
murid – murid, karena Hanyu Pinyin dianggap tidak penting untuk dipelajari oleh
murid. Banyak yang beranggapan bahwa dapat menulis karakter Mandarin saja sudah
cukup baik dikatakan telah menguasai bahasa Mandarin padahal dalam
pengucapannya masih banyak kekurangan.
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN
Pada bab ini, akan dibahas
tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian tugas akhir ini.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dan hasil
penelitian di bab sebelumnya, maka penyusun dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1.
Dalam mempelajari bahasa Mandarin memang tidak dapat
dipungkiri bahwa karakter Mandarin adalah hal utama yang harus dipelajari, akan
tetapi lebih mudah jika menggunakan peran Hanyu Pinyin sebagai alat bantu
pembelajaran. Hanyu Pinyin dalam pengajaran bahasa Mandarin memiliki peran
sebagai alat bantu pengajaran dan dalam segala
bentuk pengajaran bahasa Mandarin, Hanyu Pinyin memiliki peranan tersendiri
yang tidak dapat digantikan terutama pada saat mengajarkan bahasa Mandarin pada
pembelajar, akan lebih mudah jika menggunakan bantuan Hanyu Pinyin.
2.
Para pengajar bahasa Mandarin beranggapan bahwa Hanyu Pinyin
memiliki peran penting dalam pengajaran bahasa Mandarin, karena Hanyu Pinyin
dapat menjadi alat bantu bagi para pembelajar bahasa Mandarin. Hanyu Pinyin
memudahkan para pembelajar asing yang mempelajari bahasa Mandarin sebagai
bahasa kedua mereka. Hanyu Pinyin berperan sebagai alat bantu dalam pelajaran
percakapan dan mendengar.
5.2 Saran
Berdasarkan
kesimpulan di atas yang menyatakan bahwa Hanyu Pinyin memiliki peranan
tersendiri dalam pengajaran bahasa Mandarin dan pada saat proses pengajaran
berlangsung, pengajar diharapkan untuk memperhatikan adanya pengaruh dari
fonetik bahasa Indonesia yang dapat menghambat berjalannya proses pengajaran,
maka penyusun memberikan beberapa saran kepada pengajar bahasa Mandarin untuk
dapat lebih melaksanakan pengajaran yang lebih baik.
KAMI SEKELUARGA TAK LUPA MENGUCAPKAN PUJI SYUKUR KEPADA ALLAH S,W,T
BalasHapusdan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor yang AKI
beri 4 angka [1827] alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus .
dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu KI. insya
allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka PASANG NOMOR
yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi KI JAYA,,di no (((085-321-606-847)))
insya allah anda bisa seperti saya…menang NOMOR 750 JUTA , wassalam.