BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Seiring
dengan perkembangan dunia yang sangat cepat, di Indonesiabahasa Inggris bukan
merupakan satu-satunya bahasa pengantar dalam komunikasi Internasional tetapi
telah banyak bahasa lainnya yang dijadikan bahasa pengantar dalam hubungan
Internasional, diantaranya adalah bahasa Mandarin. Untuk meningkatkan kemampuan
berbahasa, saat ini orang-orang mulai memperkaya diri dengan menguasai beberapa
bahasa asing, khususnya dalam bahasa Mandarin. Dalam sepuluh tahun terakhir, di
Indonesia juga terjadi fenomena dan masuknya bahasa Mandarin sangat disambut hangat
oleh masyarakat Indonesia. Sejak tahun 2004 banyak sekolah di Indonesia yang
menjadikan bahasa Mandarin sebagai salah satu pelajaran muatan lokal dalam
kurikulum sekolah, sedangkan sekolah-sekolah Internasional menjadikan bahasa
Mandarin sebagai bahasa yang wajib dipelajarin oleh siswanya, serta banyak
lembaga formal maupun non-formal yang membuka kursus bahasa Mandarin. Fenomena
ini juga terjadi diseluruh strata pendidikan di Indonesia, mulai dari
PG,TK,SD,SMP,SMA serta SMK yang telah memiliki mata pelajaran bahasa Mandarin
serta ada beberapa perguruan tinggi yang telah memiliki program studi untuk
pembelajaran bahasa Mandarin, di antaranya Universitas Widya Kartika,
Surabaya.
Dalam
ketrampilan berbahasa dalam kurikulum sekolah terdapat empat segi, yaitu
menyimak(mendengar), berbicara, membaca dan menulis. Oleh karena itu,
pembelajaran bahasa harus mampu menguasai dengan baik komunikasi maupun
tertulis. Faktanya siswa Indonesia menganggap komunikasi tertulis tidak terlalu
penting dibandingkan dengan komunikasi lisan.
Tujuan
pembelajaran bahasa kedua adalah membuat siswa dapat menguasai kemampuan
berbahasa khususnya dalam melakukan interaksi komunikasi, kemampuan mambeaca
dan menulis. Begitu pula dengan pembelajaran bahasa Mandarin yang hanya
berpusat pada komunikasi verbal, maka dalam pembelajaran karakter bahasa
Mandarin masih bisa untuk dihindari. Tetapi apabila hendak menguasai suatu
interaksi yang sempurna baik lisan maupun tertulisa, maka pembelajaran karakter
bahasa Mandarin tidak dapat untuk dihindari.
Dalam
pembelajarn karakter bahasa Mandarin, siswa beranggapan mengingat karakter
bahasa Mandarin bagian tersulit untuk dikuasai. Apabila ditelusuri lebih lanjut
yang membuat siswa tersebut beranggapan susah untuk dikuasai, yaitu bentuk
goresan, urutan goresan, urutan penulisan karakter bahasa Mandarin yang cukup
rumit dan kompleks.
Walaupun
karakter bahasa Mandarin menurut sebagian besar pelajar Indonesia sangat sulit
untuk dikuasai tetapi para siswa tetap diharuskan untuk mengingat karakter
bahasa Mandarin dengan sempurna. Sehingga dalam proses pembelajaran bahasa
Mandarin para siswa wajib untuk menguasai elemen-elemen bahasa Mandarin,yaitu
pelafalan, kosakata, tata bahasa dan karakter bahasa Mandarin. Yang
diperhatikan dalam bahasa Mandarin adalah nada (声调),
konsonan(声母),
vokal(韵母)
serta harus mengingat banyak kata dan memahami tata bahasa Mandarin. Dalam
pembelajaran karakter bahasa Mandarin hal-hal yang harus diperhatikan adalah
goresan, urutan goresan, struktur penulisan bahasa Mandarin dan radikal.
Sehingga dalam pembelajaran bahasa Mandarin
cukup banyak bagian yang dipelajari baik itu komunikasi lisan maupun
komunikasi tertulis sehingga para siswa seringkali melakukan kesalahan dalam
mempelajarinya.
Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin lebih fokus membahas
kesalahan-kesalahan dna penyebab siswa dalam meningkatkan karakter bahasa
Mandarin serta saran-saran yang mungkin dapat bermanfaat baik itu untuk guru
maupun siswa.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian
latar belakang pembahasan di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang
timbul yaitu sebagai berikut:
1. Kesalahan
apa saja yang sering dialami oleh pelajar Indonesia yang belajar bahasa
Mandarin di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学,
Chongqing Medical University重庆医科大学,
Sichuan International Studies University四川外国语大学)
dalam mengingat karakter bahasa Mandarin? Beserta alasannya?
2. Penyebab
kesalahan apa saja yang ditimbulkan dalam mengingat karakter bahasa Mandarin?
3. Bagaimana
penerapan pembelajaran karakter bahasa Mandarin berdasarkan pembelajaran
goresan(笔画),
urutan goresan(笔顺)
dan radikal(偏旁)
dalam membantu pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di
Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学,
Chongqing Medical University重庆医科大学,
Sichuan International Studies University四川外国语大学)
untuk dapat mengingat karakter bahasa Mandarin dengan lebih mudah?
1.3
Tujuan
Penulisan
Sesuai
dengan rumusan masalah tersebut tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.
Mengidentifikasi
kesalahn yang sering dialami oleh pelajar Indonesia yang belajar bahasa
Mandarin di Chongqing (Chongqing Normal University重庆师范大学,
Chongqing Medical University重庆医科大学,
Sichuan International Studies University四川外国语大学)
dalam meningkatkan karakter bahasa Mandarin beserta alasannya.
2.
Mengidentifikasi penyebab
kesalahan dalam meningat karakter bahasa Mandarin.
3.
Mendeskripsikan
penerapan pembelajaran karakter bahasa Mandarin berdasarkan pembelajaran
goresan(笔画),
urutan goresan(笔顺).
Dan radikal(偏旁)
dalam membantu pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di
Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学,
Chongqing Medical University重庆医科大学,
Sichuan International Studies University四川外国语大学)
untuk dapat mengingat karakter bahasa Mandarin dengan lebih mudah.
1.4 Manfaat Penelitian
Dalam
penulisan makalah ini selain memberi manfaat bagi penulis juga diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi para pembava, khususnya pelajar Indonesia yang belajar
bahasa Mandarin, guru bahasa Mandarin dan universitas.
Bagi
penulis dengan eneliti pengajaran karakter bahasa Mandarin,dapat menambah dan
memperkaya wawasan dalam mengembangkan metode pengajaran karakter bahasa
Mandarin serta dapat memperdalam ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan
dan berharap ketika terjun dalam dunia pengajaran dapat menerapkan penelitian
ini.
Bagi
pembaca,penulis berharap mengharapkan hasil dari peneliti ini dapat memberikan pengetahuan dan
informasi yang lebih mendalam bagi pembaca tentang pengajaran karakter bahasa
Mandarin.
Bagi
pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin,diharapkan dapat mengatasi
kesulitan-kesulitan yang dialami dalam mengingat karakter bahasa Mandarin
dengan berdasarkan minat an ketertarikan dalam bebagai rekomendasi pembelajarn
karakter bahasa Mandarin sehingga dapat membantu dalam membantu mengingat
karakter bahasa Mandarin.
Bagi
guru bahasa Mandarin, dapat merekomendasikan beberapa cara dalam mengingat
karakter bahasa Mandarin serta penerapan pengajaran dapat disesuaikan dengan
minat dan ketertarikan siswa.
Bagi
universitas, dapat menegenalkan penerapan pengajaran karakter bahasa Mandarin
kepada para mahasiswa strata 1 program studi Pendidikan Bahasa Mandarin.
1.5 Ruang Lingkup
Penelitian
Ruang
lingkup penelitian ini adalh pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di
Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学,
Chongqing Medical University重庆医科大学,
Sichuan International Studies University四川外国语大学)
dengan jenjang pembelajaran 1-6 tahun, dengan uraian lama belajar 1-2 tahun 25
pelajar, 3-4 tahun 24 pelajar, dan 5-6 tahun 11 pelajar.
Pada
kesempatan kali ini, penulis menganilisi kesalahan apa yang sering dilakukan
oleh pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing(Chongqing
Normal University重庆师范大学,
Chongqing Medical University重庆医科大学,
Sichuan International Studies University四川外国语大学)
dalam mengingat karakter bahasa Mandarin.
1.6 Definisi Operasional
Untuk memperjelas
istilah pemahaman tentang makalah ini, maka perlu untuk memberikan sebuah
definisi opersional mengenai penelitian ini yaitu pengertian karakter bahasa
Mandarin.
Menurut Han
Jiantang(2001) karakter bahasa Mandarin adalah salah satu tulisan yang paling
tua di dunia dan merupakan sistem simbol penulisan bahasa Mandarin serta dasar
strukturnya mengandung bunyi, bentuk, arti yang digabungkan menjadi satu huruf
dan juga menjadi sebuah tulisan yang unik dan menunjukkan arti.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Review
Hasil Penelitian
1. ANALISIS KESALAHAN
KALIMAT “BEI” BAHASA MANDARIN PADA
MURID-MURID INDONESIA DI CHONGQING NORMAL UNIVERSITY
Setelah penulis
meneliti penggunaan kalimat “bei” bahasa
Mandarin bagi mahasiswa Indonesia yang belajar di Chongqing Normal University
dapat dilihat perbedaan-perbedaan antara kedua bahasa tersebut dan juga
mengetahui jenis-jenis kesalahan yang sering dialami oleh para murid-murid
Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing Normal University.
Jenis-jenis kesalahan
yang sering dilakukan oleh mahasiswa Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di
Chongqing Normal University adalah 1)kesalahan lalai menambahkan kata kerja
predikat 2)menambahkan unsur lain dibelakang predikat 3)urutan kata keterangan
dalam kalimat 4) penggunaan kata kerja intransif sebagai predikat 5)menggunakan
kata sifat sebagai predikat 6) kesalahan penambahan “被”.
Faktor-faktor yang
penulis temukan adalah sebagai berikut 1)faktor pengaruh Bahasa Indonesia
sebagai Bahasa Ibu 2) faktor generalisasi
berlebihan 3) kompleksitas dari Kalimat “bei” Bahasa Mandarin itu Sendiri 4) faktor cara pengajaran yang
kurang tepat.
2. ANALISIS KESALAHAN
PENGGUNAAN SINONIM BAHASA MANDARIN TERHADAP MAHASISWA INDONESIA DI CHONGQING
NORMAL UNIVERSITY
Setelah penulis
meneliti kesalahan yang sering dilakukan oleh mahasiswa Indoneia yang belajar
di Chongqing Normal University dalam penggunaan sinonim bahasa Mandarin, waktu
belajar tidak menjamin bahwa mahasiswa Indonesia tersebut bisa terhindar dari
kesalahan dalam penggunaan sinonim bahasa Mandarin , tetapi yang terjadi adalah
berkurangnya kesalahan penggunaan sinonim bahasa Mandarin.
Kesulitan bagi
mahasiswa Indonesia yang belajar di Chongqing Normal University adalah karena
jumlah sinonim yang bervariasi sehingga membuat mereka sulit untuk dapat
menguasai seluruh sinonim bahasa Mandarin yang ada. Dengan menggunakan metode perbandingan antara
bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia dapat membantu mahasiswa Indonesia
dapat menggunakan sinonim bahasa Mandarin dengan tepat dan benar.
3. PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DAN FLASH CARD UNTUK
PEMBELAJARAN KATA BANTU BILANGAN “ 瓶,双,件,条,个,位“DALAM BAHASA MANDARIN
PADA SISWA KELAS VIII SMP YPPI-2 SURABAYA
Setelah penulis
melakukan penelitian dikalangan siswa-siswi SMP YPPI-2 Surabaya, penulis dapat
menyimpulkan bahwa dalam penggunaan kata bantu bilangan dikalangan siswa-siswi
SMP YPPI-2 Surabaya masih banyak siswa-siswi yang tidak mengetahui cara
penggunaannya dan ketidakcocokan dalam penggunaan kata bantu bilangan dalam
bahasa Mandarin.
Setelah dengan
menggunakan bantuan media power point dan
flash card siswa-siswi SMP YPPI-2 Surabaya sudah mulai memahami cara
penggunaan kata bantu bilangan bahasa Mandarin yang baik dan benar
4. ANALISIS KESALAHAN
PENGGUNAAN KATA 不“BU” DAN 没“MEI” PADA SISWA-SISWI
KELAS 4 DAN 5 DI SDK WIJANA SEJATI MOJOKERTO
Setelah penulis
melakukan penelitian dikalangan siswa-siswi kelas 4 dan 5 di SDK Wijana Sejati
Mojokerto, penulis dapat menyimpulkan bahwa siswa-siswi kelas 4 dan 5 SD masih
tidak bisa membedakan kata BU dan MEI bahasa Mandarin dengan benar. Hanya sedikit
siswa-siswi kelas 4 dan 5 SD yang mengerti dan mengetahui cara penggunaan kata BU dan MEI bahasa Mandarin.
Setelah diberi
penjelasan oleh guru mereka, akhirnya mereka mengerti cara penggunaan kata BU dan MEI bahasa Mandarin dengan
tepat dan sedikit terjadi kesalahan dalam penggunaan kata tersebut dalam sebuah
kalimat.
5. PENGGUNAAN METODE PERMAINAN ULAR TANGGA DALAM PEMBELAJARAN HANZI PADA SISWA KELAS VII E SMPK STELLA MARIS
SURABAYA
Setelah penulis
melakukan penelitian dikalangan siswa kelas VII E SMPK Stella Maris Surabaya,
penulis dapat menyimpulkan bahwa siswa kelas VII E dapat menguasi Hanzi dengan cara bermain sambil belajar
yang dilakukan oleh para guru dan pemulis. Siswa dapat mengenal Hanzi dengan baik dan benar.
Dengan cara metode ular
tangga siswa juga lebih tertarik untuk mempelajari Hanzi. Para siswa juga lebih semangat dalam mempelajari bahasa Mandarin
dan lebih semangat untuk mengenal,membaca dan mengetahui arti dari tulisan Hanzi tersebut.
2.2
Bahasa
Mandarin
Menurut Fu Chunjiang
(2008) dalam bukunya yang berjudul Origins
of Chinese Language mengatakan bahwa “ Bahasa yang ditulis dengan penggunaan
karakter bahasa Mandarin dikenal sebagai bahasa Mandarin, juga dikenal sebagai
Mandarin Nasional (Putonghua普通话 atau Hanyu
汉语) dan merupakan bahasa
resmi tiongkok” (hal. 113).
Bahasa Mandarin
merupakan salah satu bahasa komunikasi lisan yang paling banyak digunakan di
dunia. Sehingga dapat dikatakan bahasa Mandarin merupakan salah satu bahasa
yang telah menjamur di dunia dan banyak orang (orang yang berada di negara yang
bahasa resminya bukan bahasa Mandarin) yang ingin mempelejarinya, sehingga kebutuhan
pengajar bahasa Mandarin semakin lama semakin meningkat.
Fu Chunjiang (2008)
juga menjabarkan definisi dari bahasa Mandarin, “Bahasa Mandarin adalah ras Han
dan bahasa Mandarin modern yang menggunakan aksen Beijing sebagai ucapan
standar, dialek Beijing adalah dialek dasar bahasa Mandarin serta pengucapan
karakter bahasa Mandarin sederharna (简体字)
sebagai tata penulisan karakter standar bahasa Mandarin” (hal. 114).
2.3
Karakter
Bahasa
Menurut Han Jianteng
(2001) karakter bahasa Mandarin adalah salah satu tulisan yang paling tua di
dunia, merupakan sistem simbol penulisan bahasa Mandarin serta dasar
strukturnya mengandung bentuk, bunyi, arti yang digabungkan menjadi satu huruf
dan juga menjadi sebuah tulisan yang unik dan menunjukkan arti. Karakter bahasa
Mandarin merupakan salah satu tulisan yang paling tua di dunia dan merupakan
sistem simbol penulisan yang digunakan untuk mencatat sebuah kejadian. Pada
mulanya, di dalam dunia telah ada tulisan Sumerio kuno dan tulisan Mesir kuno
tetapi semuanya tidak digunakan lagi. Sedangkan tulisan kuno yang paling
bertahan dan digunakan sampai sekarang hanyalah karakter bahasa Mandarin.
Setelah memahami
pengertian karakter bahasa Mandarin secara singkat, pembahasan selanjutnya
adalah asal usul dan perkembangan karakter bahasa Mandarin, pembentukan
karakter bahasa Mandarin serta aturan penulisan karakter bahasa Mandarin.
2.2.1
Asal usul perkembangan
karakter bahasa Mandarin
Menurut Han Jiang
(2001), karakter bahasa Mandarin sudah ada sejka 600 tahun yang lalu. Asal mula
karakter bahasa Mandarin adalah sebuah perjalanan yang lambat dan melewati
jangka waktu yang panjang. Pada jaman dahulu, orang Tiongkok dalam mencatat
sebuah kejadian dengan menggunakan media benda. Salah satunya adalah simpul
ikatan(结绳)
serta jejak kaki dan burung dan binatang buas yang mengundang orang Tiongkok
kuno untuk menggunakan media tersebut sebagai alat dalam pencatatan sebuah
peristiwa.
Asal mula karakter
bahasa Mandarin adalah gambar. Selain itu, karakter bahasa Mandarin perlahan
berubah dari awal mulanya adalah gambar berubah menjadi goresan, dari piktograf
menjadi simbol, dari susah menjadi mudah.
Menurut Fu Chunjiang
(2008) karakter bahasa Mandarin hingga saat ini telah bertambah menjadi 85.000
kata, bentuknya yang sangat banyak dan beragam, bahkan aksara Mandarin telah
menjadi sistem simbol penulisan yang momumental, karakter bahasa Mandarin yangs
ering digunakan sampai saat ini adalah +
3000 kata. Dari jaman dulu sampai sekarang mengalami perubahan yang besar,
dari mulanya simbol,gambar dan perlahan berubah menjadi simbol abstrak. Proses
perubahan karakter bahasa Mandarin ada lima, yaitu Jiaguwen(甲骨文), Jinwen(金文), Xiaozhuan(小篆), Lishu(隶书),Kaishu(楷书).
2.2.2
Pembentukan karakter
bahasa Mandarin
Kita telah mengetahui
bahwa jumlah karakter bahasa Mandarin sangat banyak. Selain itu dalam
pembentukan karakter bahasa Mandarin pun juga tidak sedikit. Oleh karena itu,
marilah kita mengupas satu per satu bagian-bagian dari pembentukan karakter
bahasa Mandarin.
2.2.2.1
Struktur karakter
bahasa Mandarin
Dalam
buku Zhongguo Wenhua(中国文化)
yang ditulis oleh Han Jiantang(2001), menuliskan bahwa cara pembentukan
karakter bahasa Mandarin menunjukkan struktur pembentukan karakter bahasa
Mandarin. Pada umumnya cara pembentukan karakter bahasa Mandarin ada empat
cara, yaitu piktograf(象形),
karakter penanda(指事),
karakter asosiatif(会意),
karakter piktofonetik(形声).
2.2.2.2
Aturan penulisan
karakter bahasa Mandarin
Dalam
tata penulisan karakter bahasa Mandarin tidak dapat sembarangan, tetap harus
memperhatikan aturan penulisannya, seperti:
1.
Menulis heng dulu, baru menulis shu.
2.
Menulis Pie dulu, baru menulis na.
3.
Menulis dari atas ke
bawah.
4.
Menulis dari kanan ke
kiri.
5.
Menulis bagian tengah
dulu, baru kedua bagian sampingnya.
6.
Menulis dari luar ke
dalam.
7.
Menulis dari luar, lalu
bagian dalam dan yang terakhir penutupnya.
2.4
Kesalahan
Pembentukan Penulisan Karakter Bahasa Mandarin
Berdasarkan penelitian
Wu Yingcheng (1991) dalam tulisan Jian Xin dan Liu Yan Mei (2004) dalam
jurnalnya berjudul Pinyin Wenzi Beijing de WaiguoXuesheng Hanzi
Shuxie Cuowu Yanjiu menjelaskan bahwa kesalahan pembentukan penulisan
karakter bahasa Mandarin dapat dibagi menjadi 2, yaitu kesalahan tulisan(错字)
dan kesalahan tulisan yang menjadi tulisan lainnya (错别字).
Wu Yingcheng (1991)
juga menyebutkan dalam penelitiannya di Sekolah Menengah Atas di Singapura
mendapatkan hasil bahwa siswa dalam melakukan kesalahan tulisan (错字)
lebih sedikit dibandingkan dengan kesalahn tulisan yang menjadi tulisan
lainnya(错别字).
Selain itu, beliau beranggapan bahwa penyebab kesalahan pembentukan penulisan
karakter bahasa Mandarin adalah jumlah kesamaan bunyi dan tidak benar-benar
memahami karakter bahasa Mandarin yang memiliki pelafalan yang sama ataupun
pelafalannya yang mirip.
2.5
Penelitian
Terdahulu
Penelitian
mengenai pembelajaran karakter bahasa Mandarin bukan hanya penulis, melainkan
ada beberapa orang yang juga telah meneliti pokok bahasan ini.
Zhou
Liming (2003) dalam tugas akhir thesis
Strata 2 yang berjudul An Error Analysis
on Korea Student’s Initial Stage of Chinese Acquistion and a Study of the
Teaching Strategies. Permasalahan yang diangkat adalah mahasiswa korea
dengan jurusan bahasa Mandarin dalam menghadapi pengajaran karakter bahasa
Mandarin dan penelitian pembelajaran kepada siswa tidaklah dalam, sehingga
bukan sangat kuat serta ketika siswa menulis karakter bahasa Mandarin sering
ditemukan kesalahan menulis karakter bahasa Mandarin. Dari kesalahan tersebut,
Zhou Liming menyimpulkan bahwa: (1) Kesalahan mneulis karakter bahasa Mandarin
dibagi menjadi kesalahan kemiripan karakter bahasa Mandarin (lebih banyak yang
melakukannya) dan kesalahan kemiripan bunyi karakter bahasa Mandarin; (2)
Tujuan belajar karakter bahasa Mandarin bukan hanya mengerti dan memahami
secara murni karakter bahasa Mandarin tetapi juga harus bisa memilih karakter
bahasa Mandarin; (3) Ketika menulis karakter bahasa Mandarin yang terpenting
adalah membuat siswa memahami dan mengerti dasar-dasar dari karakter bahasa
Mandarin, membimbing siswa untuk menimbulkan minat atau kegemaran menulis
karakter bahasa Mandarin.
2.6 Kesimpulan
Kesimpulan sementara
dari hasil penelitian , kosa kata dalam bahasa Mandarin sangat banyak , cara
baca setiap kata juga hampir menyerupai dan arti setiap kata juga hampir
menyerupai. Kosa kata dalam bahasa Mandarin mempunyai lebih dari 2500 kosa kata
yang tulisan , nada , cara penulisannya yang hampir serupa. Sinomin bahasa Mandarin
juga banyak dan cara penggunaannya bagi mahasiswa Indonesia masih banyak
melakukan kesalahan-kesalahan yang fatal, sehingga mahasiswa Indonesia perlu
banyak berlatih lagi , sehingga dilakukan perbandingan antara bahasa Indonesia
dengan bahasa Mandarin. Kosa kata dalam bahasa Mandarin jika dimasukkan dalam
suatu kalimat , arti dari kosa kata tersebut juga akan menjadi lain.
Jangka waktu yang cukup
lama dalam belajar bahasa Mandarin juga tidak menjamin bahwa mahasiswa tersebut
bisa menguasi bahasa Mandarin dengan baik dan benar dalam menggunakan kosa kata
tersebut dalam sebuah kalimat . Walaupun mahasiswa tersebut sudah cukup lama
mendalami bahasa Mandarin , tetapi tidak melakukan latihan yang cukup , maka
dalam kemampuan menguasi bahasa Mandarin akan kurang dan akan mudah lupa dengan
arti , cara penggunaan kosa kata;kata bantu bilangan dan cara membaca kosa kata tersebut dengan
menggunakan nada yang a baik dan benar.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Rancangan
Penelitian
Rancangan
penelitian makalah ini dengan menggunakan metode kualitatif, metode kuantitaif
untuk mengidentifikasi kesalahan dan penyebab-penyebab kesalahan pelajar
Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学,
Chongqing Medical University重庆医科大学,
Sichuan International Studies University四川外国语大学)
dalam mengingat karakter bahasa Mandarin serta mendeskripsikan penerapan
pembelajaran karakter bahasa Mandarin yang serta mendeskripsikan penerapan
karakter bahasa Mandarin yang dapat mempermudah dalam mengingat karakter bahasa
Mandarin.
Penulis menggunakan penelitian kasus dan
penelitian lapangan. Penelitian kasus dan penelitian lapangan(Case Study
and Field Research) adalah penelitian yang bertujuan
untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan
interaksi lingkungan suatu unit sosial: individu, kelompok dan masayarakat.
Penelitian ini cirinya bersifat mendalam tentang suatu unit sosial tertentu
merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisir.
Rancangan penelitian dilakukan dengan mengamati
permasalahan yang terjadi pada pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin
di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学,
Chongqing Medical University重庆医科大学,
Sichuan International Studies University四川外国语大学)
dalam menguasai karakter bahasa Mandarin. Setelah mengamati permasalahan yang
timbul, penulis melakukan pembagian
kuesionar kepada pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing(Chongqing
Normal University重庆师范大学,
Chongqing Medical University重庆医科大学,
Sichuan International Studies University四川外国语大学)
agar dapat memastikan permasalahan terbesar mereka dalam belajar karakter
bahasa Mandarin.
3.2
Tempat,
Waktu dan Subjek Penelitian
Kegiatan
penelitian ini dilakukan ketika penulis sedang menempuh study lanjut Strata 1 di Chongqing Normal University() penelitian
ini dilakukan kepada pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di
Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学,
Chongqing Medical University重庆医科大学,
Sichuan International Studies University四川外国语大学)
sebanyak 60 pelajar, dengan rekap lama belajar 1-2 tahun sebanyak 25 pelajar,
3-4 tahun sebanyak 24 pelajar dan 5-6 tahun sebanyak 11 pelajar. Waktu
pelaksanaan pembagian kuesioner ini yaitu pada November2013 – Desember 2013.
3.3
Instrumen
Penelitian
Pendapat
Sugiyono (2009) “Instrumen Pendidikan adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Tanpa instrument, kegiatan
penelitian tidak akan dapat berjalan dengan baik, karena data-data yang
diperlukan belum disiapkan secara sistematis sehingga arah penelitian tidak
jelas” (hal.102).
Kegiatan
observasi dilakukan selama penulis belajar bahasa Mandarin. Kegiatan kuesionar
digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan pelajar Indonesia dalam belajar
karakter bahasa Mandarin dan dapat memikirkan cara penerapan pembelajaran
karakter bahasa Mandarin berdasarkan pembelajaran goresan, urutan goresan,
radikal dan pembentukan karakter bahasa Mandarin.
3.4
Teknik
Pengumpulan Data
Penulis
mengawali dengan: (1) Mengumpulkan data-data yang diperlukan; (2) Mengelompokkan
data dengan memilih hal-hal yang pokok; (3) Menghilangkan data-data yang kurang
sesuai dengan topik penelitian, memfokuskan hal-hal yang penting terhadap isi
dari suatu data yang berasal dari pembagian kuesionar, sehingga data yang
dipilih dapat memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil penelitian.
Proses
pengumpulan data, penulis menyebarkan kuesionar baik secara langsung maupun via e-mail kepada pelajar Indonesia yang
belajar bahasa Mandarin di Chongqing (Chongqing Normal University重庆师范大学,
Chongqing Medical University重庆医科大学,
Sichuan International Studies University四川外国语大学)
dalam mengingat karakter bahasa Mandarin, alasan kesalahan mengingat karakter
bahasa Mandarin. Dari hasil kuesionar yang telah diisi, penulis dapat menganalisis kesalahan
berdasarkan jenis kesalahan yang terjadi pada pelajar Indonesia dalam mengingat
karakter bahasa Mandarin, mengetahui penyebab kesalahan serta dapat memikirkan
saran-saran kepada siswa maupun guru dalam pembelajaran karakter bahasa
Mandarin.
3.5
Teknik
Analisi Data
Bodgan
dan Biklen seperti yang dikutip oleh Lexy J. Moleong (2000) dalam bukunya
mengatakan bhasa “Analisi data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasi data, memilah-milahnya menjadi santun yang dapat
dikelola, mensintensiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain” (hal.248).
Pada
penelitian pembelajaran karakter bahasa Mandarin, penulis mengobservasi
terlebih dahulu bagian sulit dalam belajar karakter bahasa Mandarin dan
memilah-milahnya pertanyaan yang akan diajukan dalam kuesionar. Selanjutnya,
memilah-milah jenis kesalahan dan penyebabnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kesalahan-Kesalahan
Pelajar Indonesia yang Belajar Bahasa Mandarin di Chongqing dalam Mengingat
Karakter Bahasa Mandarin
4.1.1
Goresan yang kurang
1. Karakter
“降” yang berasal
dari kata”降下”
Pada pengelompokkan
kesalahan mengingat karakter ini terjadi pada jenjang lama belajar 3-4 tahun
sebanyak 6 pelajar, 3-4 tahun dan 5-6 tahun tidak ada yang melakukan kesalahan mengingat. Penulisan yang benar
adalah 降adalah kurangnya goresan duanpie 降.
2. Karakter
“臭” yang berasal
dari kata”恶臭”
Pada pengelompokkan
kesalahan mengingat karakter ini, terjadi pada jenjang lama belajar 1-2 tahun
sebanyak 2 pelajar, 3-4 tahun dan 5-6 tahun tidak ada yang melakukan kesalahan
mengingat. Penulisan yang benar adalah 臭adalah
kurangnya goresan dian 臭.
4.1.2
Goresan yang lebih
1. Karakter
“浇” yang berasal
dari kata”浇水”
Pada pengelompokkan
kesalahan meningat karakter ini, terjadi pada jenjang lama belajar 1-2 tahun
sebanyak 8 pelajar, 3-4 tahun sebanyak 5 pelajar, 5-6 tahun sebanyak 2 pelajar.
Penulisan yang benar adalah 浇
, tetapi kesalahan yang terjadi adalah kelebihan goresan dian 浇.
2. Karakter
“腻” yang berasal
dari kata “油腻”
Pada pengelompokkan
kesalahan mengingat karakter ini, terjadi pada jenjang lama belajar 1-2 tahun
sebanyak 5pelajar, 3-4 tahuun sebanyak 6 pelajar, 5-6 tahun sebanyak 1 pelajar.
Penulisan yang benar adalah “腻”
, tetapi kesalahan yang terjadi adalah
kelenbihan goresan pie “腻”.
4.1.3
Salah mengingat
struktur atau radikal karakter bahasa Mandarin
Pada pengelompokkan
kesalahan ini, pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing (Chongqing
Normal University重庆师范大学,
Chongqing Medical University重庆医科大学,
Sichuan International Studies University四川外国语大学)
salah mengingat menjadi radikal yang tidak seharusnya.
1. Karakter
“译” yang berasal
dari kata “翻译”
Pada pengelompokkan
kesalahan mengingat karakter ini, terjadi pada jenjang lama belajar 1-2 tahun
sebanyak 3 pelajar(salah mengingat menjadi karakter ze”择” , ze”泽” , duo”铎” ), 3-4 tahun sebanyak 2
pelajar(salah mengingat menjadi karakter ze
“泽” dan karakter duo “铎”),
5-6 tahun sebanyak 1 pelajar (salah mengingat menjadi karakter ze “泽”).
Penulisan yang benar karakter yi yang berasal dari kata fanyi adalah 翻译.
2. Karakter
“净” yang berasal
dari kata ”干净”
Pada pengelompokkan
kesalahan mengingat karakter ini, terjadi pada jenjang lama belajar 1-2 tahun
tidak ada yang melaukan kesalahan, 3-4 tahun sebanyak 3 pelajar( salah
mengingat karakter menjadi jing”静”), 5-6 tahun
sebanyak 1 pelajar(salah mengingat karakter menjadi jing”静”). Penulisan
yang benar karakter yang berasala dari kata adalah净.
4.1.4
Penulisan karakter
bahasa Mandarin yang tidak sesuai dengan aturan penulisan
Pada pengelompokkan
kesalahan ini, pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing(Chongqing
Normal University重庆师范大学,
Chongqing Medical University重庆医科大学,
Sichuan International Studies University四川外国语大学)
tidak teliti mengingat karakter bahasa Mandarin.
1.
Karakter “英” yang berasal
dari kata “英文”
Pada
pengelompokkan kesalahan mengingat karakter ini, terjadi pada jenjang lama
belajar 1-2 tahun sebanyak 1 pelajar, 3-4 tahun sebanyak 2 pelajar, sedangkan
dengan lama belajar 5-6 tahun tidak ada melakukan kesalahan mengingat.
Penulisan yang benar adalah dengan menuliskan goresan pie yang tembus英,
tetapi kesalahan yang terjadi adalah goresan pie ditulis secara tidak
tembus英.
2.
Karakter “狂” yang berasal
dari kata ”疯狂”
Pada pengelompokkan
kesalahan mengingat karakter ini,
terjadi terjadi pada jenjang lama belajar 1-2 tahun sebanyak 1 pelajar, 3-4
tahun sebanyak 2 pelajar, sedangkan dengan lama belajar 5-6 tahun tidak ada
yang melakukan kesalahan mengingat. Penulisan yang benar adalah menuliskan
goresan pie dengan tidak tembus狂 , tetapi
kesalahan yang terjadi adalah goresan pie
ditulis secara tembus狂.
4.2
Penyebab
Kesalahan dalam Mengingat Karakter Bahasa Mandarin
Seperti
yang telah dijabarkan dari kesalahan mengingat diatas, penulis dapat menemukan
beberapa kesalahannya, seperti kesalahan di bawah ini:
4.2.1
Struktur dan jumlah
karakter bahasa Mandarin yang rumit dan banyak
Pada mulanya karakter
bahasa Mandarin adalah sebuah gambare
serta telah melewati beberapa perubahan dari jiaguwen,jinwen,kaishu,lishu,xiaozhuan dan karakter yang digunakan sekarang adalah
karakter bahasa Mandarin sederhana. Setiap perubahan tersebut, khususnya
karakter bahasa Mandarin di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学,
Chongqing Medical University重庆医科大学,
Sichuan International Studies University四川外国语大学)
berpendapat bahwa karakter bahasa Mandarin
ini memiliki struktur karakter yang rumit dan tidak mudah diingat.
Menurut orang Tiongkok
pada dasarnya telah menggunakan bahasa Mandarin dalam tata tulis berpendapat
bahwa mengingat jumlah karakter bahasa Mandarin yang banyak dengan bentuk yang
beragam bukanlah sebuah permasalahan yang mudah, terlebih lagi bagi kita
yang bukan orang Tiongkok.
Pada umumnya pelajar
Indonesia yang belajar bahasa Mandari di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学,
Chongqing Medical University重庆医科大学,
Sichuan International Studies University四川外国语大学)
ketika masuk dunia perkuliahan barulah belajar
bahasa Mandarin, tetapi hanya sebagian kecil dari mereka yang belajar
dari SD. Ada beberapa guru pengajar yang tidak terlalu memperhatikan masalah
penulisan karakter bahasa Mandarin serta menggangap hal. Ini sepele. Pelajar
Indonesia yang belajar di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学,
Chongqing Medical University重庆医科大学,
Sichuan International Studies University四川外国语大学)
berpendapat bahwa pembelajaran percakapan atau komunikasi lisan merupakan
pembelajaran utama, sedangkan pembelajaran menulis ataupun mengingat karakter
bahasa Mandarin bukan merupakan pembelajaran tambahan dan sebagian besar
beranggapan karakter bahasa Mandarin susah untuk dipelajari. Oleh karena itu,
dalam mengingat karakter bahasa Mandarin cukup banyak terjadi kesalahan.
4.2.2
Banyak bentuk karakter
bahasa Mandarin yang serupa
Ketika pembelajaran
karakter bahasa Mandarin yang terpenting adalah pertukaran bentuk karakter
bahasa Mandarin yang serupa ataupun mirip. Pertukaran bentuk karakter bahasa Mandarin yang serupa ataupun mirip
adalah ada beberapa simbol yang tidak memiliki hubungan dengan artinya,tetapi
karena bentuknya yang serupa atau mirip tersebut membuat pelajar Indonesia yang
belajar Mandarin di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学,
Chongqing Medical University重庆医科大学,
Sichuan International Studies University四川外国语大学)
sering tertukar dalam mengingatnya.
Jenis kesalahan
mengingat karakter bahasa Mandarin ini
bukan karena permasalahan perubahan bentuk goresan, kerumitan goresan serta
panjang atau pendeknya goresan, tetapi karena
pelajar Indonesia tidak teliti dan tidak mengerti benar beberapa simbol
sederhana yang menunjukan artinya.
4.3
Penerapan
Pembelajaran Karakter Bahasa Mandarin
Penerapan pembelajaran
karakter bahasa Mandarin dapat melalui cara:
4.3.1
Goresan
Dalam pembelajaran
karakter bahasa Mandarin, seharusnya mengikuti aturan dasar urutan pembelajaran
yaitu : 1) pembelajaran goresan dasar karakter bahasa Mandarin 2) pembelajaran
perubahan goresan karakter bahasa Mandarin. Selain itu, dalam pembelajaran
harus mengingat untuk memperhatikan karakter bahasa Mandarin yang serupa atau
mirip, seperti 干 dan千.
4.3.2
Urutan goresan
Dalam bagian ini,
pembelajaran karakter bahasa Mandarin harus mengikuti aturan urutan goresan
yang benar ( seperti yang telah dibahas di bab II).
4.3.3
Radikal
Dalam pembelajaran radikal yang perlu diperhatikan
adalah:
1)
Mengetahui nama
radikal;
2)
Mengetahui tata
penulisan radikal;
3)
Mengetahui letak
radikal;
4)
Mengetahui arti yang
dikandung oleh radikal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Adapun
kesimpulan dan saran yang penulis ingin sampaikan antara lain sebagai berikut.
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian dan kuesioner yang telah dilakukan serta pembahasan yang telah
dipaparkan dapat menyimpuljan bahwa:
1) Waktu
belajar yang semakin lama tidak dapat memastikan bahwa dapat terhindar dari
kesalahan mengingat, hanya saja terkadang semakin lama belajar, kesalahan yang
terjadi semakin sedikit.
2) Dengan
mengetahui sejarah, asal-mula dan cara pembentukan karakter bahasa Mandarin
dapat membantu pembelajar dalam menguasai dan mengingat karakter bahasa
Mandarin yang rumit dan banyak.
5.2
Saran
Adapun
saran dari penulis untuk pembelajaran bahasa Mandarin, khusunya dalam mengingat
karakter bahasa Mandarin adalah:
1) Sering
membaca buku berbahasa Mandarin, sambil
membaca sambil mengingat. Disisi lainnya, apabila ingin lebih baik dalam
mengingat karakter bahasa Mandarin, maka dieprlukan untuk menulis karakter
bahasa Mandarin. Dengan banyak menulis dan latihan dapat membuat pembelajarn
memahami dan mengingat lebih banyak karakter bahasa Mandarin.
2) Pengajaran
dapat memberikan siswa tuntutan yang lebih besar dalam pembelajaran
lebih banyak karakter bahasa Mandarin.
3) Pengajaran
dapat menggunakan pembelajaran goresan, urutan goresan dan cara pembentukan
karakter bahasa Mandarin sebagai salah satu cara untuk membantu siswa mengingat karakter bahasa Mandarin.
sumber datanya tolong dicantumkan :)
BalasHapus