Rabu, 17 Desember 2014

PEMBELAJARAN KARAKTER BAHASA MANDARIN BAGI PELAJAR INDONESIA YANG BELAJAR MANDARIN DI CHONGQING


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan dunia yang sangat cepat, di Indonesiabahasa Inggris bukan merupakan satu-satunya bahasa pengantar dalam komunikasi Internasional tetapi telah banyak bahasa lainnya yang dijadikan bahasa pengantar dalam hubungan Internasional, diantaranya adalah bahasa Mandarin. Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, saat ini orang-orang mulai memperkaya diri dengan menguasai beberapa bahasa asing, khususnya dalam bahasa Mandarin. Dalam sepuluh tahun terakhir, di Indonesia juga terjadi fenomena dan masuknya bahasa Mandarin sangat disambut hangat oleh masyarakat Indonesia. Sejak tahun 2004 banyak sekolah di Indonesia yang menjadikan bahasa Mandarin sebagai salah satu pelajaran muatan lokal dalam kurikulum sekolah, sedangkan sekolah-sekolah Internasional menjadikan bahasa Mandarin sebagai bahasa yang wajib dipelajarin oleh siswanya, serta banyak lembaga formal maupun non-formal yang membuka kursus bahasa Mandarin. Fenomena ini juga terjadi diseluruh strata pendidikan di Indonesia, mulai dari PG,TK,SD,SMP,SMA serta SMK yang telah memiliki mata pelajaran bahasa Mandarin serta ada beberapa perguruan tinggi yang telah memiliki program studi untuk pembelajaran bahasa Mandarin, di antaranya Universitas Widya Kartika, Surabaya. 
Dalam ketrampilan berbahasa dalam kurikulum sekolah terdapat empat segi, yaitu menyimak(mendengar), berbicara, membaca dan menulis. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa harus mampu menguasai dengan baik komunikasi maupun tertulis. Faktanya siswa Indonesia menganggap komunikasi tertulis tidak terlalu penting dibandingkan dengan komunikasi lisan.
Tujuan pembelajaran bahasa kedua adalah membuat siswa dapat menguasai kemampuan berbahasa khususnya dalam melakukan interaksi komunikasi, kemampuan mambeaca dan menulis. Begitu pula dengan pembelajaran bahasa Mandarin yang hanya berpusat pada komunikasi verbal, maka dalam pembelajaran karakter bahasa Mandarin masih bisa untuk dihindari. Tetapi apabila hendak menguasai suatu interaksi yang sempurna baik lisan maupun tertulisa, maka pembelajaran karakter bahasa Mandarin tidak dapat untuk dihindari.
Dalam pembelajarn karakter bahasa Mandarin, siswa beranggapan mengingat karakter bahasa Mandarin bagian tersulit untuk dikuasai. Apabila ditelusuri lebih lanjut yang membuat siswa tersebut beranggapan susah untuk dikuasai, yaitu bentuk goresan, urutan goresan, urutan penulisan karakter bahasa Mandarin yang cukup rumit dan kompleks.
Walaupun karakter bahasa Mandarin menurut sebagian besar pelajar Indonesia sangat sulit untuk dikuasai tetapi para siswa tetap diharuskan untuk mengingat karakter bahasa Mandarin dengan sempurna. Sehingga dalam proses pembelajaran bahasa Mandarin para siswa wajib untuk menguasai elemen-elemen bahasa Mandarin,yaitu pelafalan, kosakata, tata bahasa dan karakter bahasa Mandarin. Yang diperhatikan dalam bahasa Mandarin adalah nada (声调), konsonan(声母), vokal(韵母) serta harus mengingat banyak kata dan memahami tata bahasa Mandarin. Dalam pembelajaran karakter bahasa Mandarin hal-hal yang harus diperhatikan adalah goresan, urutan goresan, struktur penulisan bahasa Mandarin dan radikal. Sehingga dalam pembelajaran bahasa Mandarin  cukup banyak bagian yang dipelajari baik itu komunikasi lisan maupun komunikasi tertulis sehingga para siswa seringkali melakukan kesalahan dalam mempelajarinya.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin lebih fokus membahas kesalahan-kesalahan dna penyebab siswa dalam meningkatkan karakter bahasa Mandarin serta saran-saran yang mungkin dapat bermanfaat baik itu untuk guru maupun siswa.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang pembahasan di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang timbul yaitu sebagai berikut:
1.      Kesalahan apa saja yang sering dialami oleh pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学, Chongqing Medical University重庆医科大学, Sichuan International Studies University四川外国语大学) dalam mengingat karakter bahasa Mandarin? Beserta alasannya?
2.      Penyebab kesalahan apa saja yang ditimbulkan dalam mengingat karakter bahasa Mandarin?
3.      Bagaimana penerapan pembelajaran karakter bahasa Mandarin berdasarkan pembelajaran goresan(笔画), urutan goresan(笔顺) dan radikal(偏旁) dalam membantu pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学, Chongqing Medical University重庆医科大学, Sichuan International Studies University四川外国语大学) untuk dapat mengingat karakter bahasa Mandarin dengan lebih mudah?
1.3  Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengidentifikasi kesalahn yang sering dialami oleh pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing (Chongqing Normal University重庆师范大学, Chongqing Medical University重庆医科大学, Sichuan International Studies University四川外国语大学) dalam meningkatkan karakter bahasa Mandarin beserta alasannya.
2.      Mengidentifikasi penyebab kesalahan dalam meningat karakter bahasa Mandarin.
3.      Mendeskripsikan penerapan pembelajaran karakter bahasa Mandarin berdasarkan pembelajaran goresan(笔画), urutan goresan(笔顺). Dan radikal(偏旁) dalam membantu pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学, Chongqing Medical University重庆医科大学, Sichuan International Studies University四川外国语大学) untuk dapat mengingat karakter bahasa Mandarin dengan lebih mudah.
1.4  Manfaat Penelitian
Dalam penulisan makalah ini selain memberi manfaat bagi penulis juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembava, khususnya pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin, guru bahasa Mandarin dan universitas.
Bagi penulis dengan eneliti pengajaran karakter bahasa Mandarin,dapat menambah dan memperkaya wawasan dalam mengembangkan metode pengajaran karakter bahasa Mandarin serta dapat memperdalam ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan dan berharap ketika terjun dalam dunia pengajaran dapat menerapkan penelitian ini.
Bagi pembaca,penulis berharap mengharapkan hasil dari  peneliti ini dapat memberikan pengetahuan dan informasi yang lebih mendalam bagi pembaca tentang pengajaran karakter bahasa Mandarin.
Bagi pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin,diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami dalam mengingat karakter bahasa Mandarin dengan berdasarkan minat an ketertarikan dalam bebagai rekomendasi pembelajarn karakter bahasa Mandarin sehingga dapat membantu dalam membantu mengingat karakter bahasa Mandarin.
Bagi guru bahasa Mandarin, dapat merekomendasikan beberapa cara dalam mengingat karakter bahasa Mandarin serta penerapan pengajaran dapat disesuaikan dengan minat dan ketertarikan siswa.
Bagi universitas, dapat menegenalkan penerapan pengajaran karakter bahasa Mandarin kepada para mahasiswa strata 1 program studi Pendidikan Bahasa Mandarin.
1.5  Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalh pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学, Chongqing Medical University重庆医科大学, Sichuan International Studies University四川外国语大学) dengan jenjang pembelajaran 1-6 tahun, dengan uraian lama belajar 1-2 tahun 25 pelajar, 3-4 tahun 24 pelajar, dan 5-6 tahun 11 pelajar.
Pada kesempatan kali ini, penulis menganilisi kesalahan apa yang sering dilakukan oleh pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学, Chongqing Medical University重庆医科大学, Sichuan International Studies University四川外国语大学) dalam mengingat karakter bahasa Mandarin.
1.6  Definisi Operasional
Untuk memperjelas istilah pemahaman tentang makalah ini, maka perlu untuk memberikan sebuah definisi opersional mengenai penelitian ini yaitu pengertian karakter bahasa Mandarin.
Menurut Han Jiantang(2001) karakter bahasa Mandarin adalah salah satu tulisan yang paling tua di dunia dan merupakan sistem simbol penulisan bahasa Mandarin serta dasar strukturnya mengandung bunyi, bentuk, arti yang digabungkan menjadi satu huruf dan juga menjadi sebuah tulisan yang unik dan menunjukkan arti.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Review Hasil Penelitian
1.      ANALISIS KESALAHAN KALIMAT “BEI” BAHASA MANDARIN PADA MURID-MURID INDONESIA DI CHONGQING NORMAL UNIVERSITY
Setelah penulis meneliti penggunaan kalimat “bei” bahasa Mandarin bagi mahasiswa Indonesia yang belajar di Chongqing Normal University dapat dilihat perbedaan-perbedaan antara kedua bahasa tersebut dan juga mengetahui jenis-jenis kesalahan yang sering dialami oleh para murid-murid Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing Normal University.
Jenis-jenis kesalahan yang sering dilakukan oleh mahasiswa Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing Normal University adalah 1)kesalahan lalai menambahkan kata kerja predikat 2)menambahkan unsur lain dibelakang predikat 3)urutan kata keterangan dalam kalimat 4) penggunaan kata kerja intransif sebagai predikat 5)menggunakan kata sifat sebagai predikat 6) kesalahan penambahan “”.
Faktor-faktor yang penulis temukan adalah sebagai berikut 1)faktor pengaruh Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Ibu 2) faktor generalisasi  berlebihan 3) kompleksitas dari Kalimat “bei” Bahasa Mandarin itu Sendiri 4) faktor cara pengajaran yang kurang tepat. 
2.      ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN SINONIM BAHASA MANDARIN TERHADAP MAHASISWA INDONESIA DI CHONGQING NORMAL UNIVERSITY
Setelah penulis meneliti kesalahan yang sering dilakukan oleh mahasiswa Indoneia yang belajar di Chongqing Normal University dalam penggunaan sinonim bahasa Mandarin, waktu belajar tidak menjamin bahwa mahasiswa Indonesia tersebut bisa terhindar dari kesalahan dalam penggunaan sinonim bahasa Mandarin , tetapi yang terjadi adalah berkurangnya kesalahan penggunaan sinonim bahasa Mandarin.
Kesulitan bagi mahasiswa Indonesia yang belajar di Chongqing Normal University adalah karena jumlah sinonim yang bervariasi sehingga membuat mereka sulit untuk dapat menguasai seluruh sinonim bahasa Mandarin yang ada.  Dengan menggunakan metode perbandingan antara bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia dapat membantu mahasiswa Indonesia dapat menggunakan sinonim bahasa Mandarin dengan tepat dan benar.
3.      PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DAN FLASH CARD UNTUK PEMBELAJARAN KATA BANTU BILANGAN “ 瓶,双,件,条,个,位“DALAM BAHASA MANDARIN PADA SISWA KELAS VIII SMP YPPI-2 SURABAYA
Setelah penulis melakukan penelitian dikalangan siswa-siswi SMP YPPI-2 Surabaya, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam penggunaan kata bantu bilangan dikalangan siswa-siswi SMP YPPI-2 Surabaya masih banyak siswa-siswi yang tidak mengetahui cara penggunaannya dan ketidakcocokan dalam penggunaan kata bantu bilangan dalam bahasa Mandarin.
Setelah dengan menggunakan bantuan media power point dan flash card siswa-siswi SMP YPPI-2 Surabaya sudah mulai memahami cara penggunaan kata bantu bilangan bahasa Mandarin yang baik dan benar

4.      ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA “BUDAN “MEI” PADA SISWA-SISWI KELAS 4 DAN 5 DI SDK WIJANA SEJATI MOJOKERTO
Setelah penulis melakukan penelitian dikalangan siswa-siswi kelas 4 dan 5 di SDK Wijana Sejati Mojokerto, penulis dapat menyimpulkan bahwa siswa-siswi kelas 4 dan 5 SD masih tidak bisa membedakan kata BU  dan MEI  bahasa Mandarin dengan benar. Hanya sedikit siswa-siswi kelas 4 dan 5 SD yang mengerti dan mengetahui cara penggunaan kata BU dan MEI bahasa Mandarin.
Setelah diberi penjelasan oleh guru mereka, akhirnya mereka mengerti cara penggunaan kata BU dan MEI  bahasa Mandarin dengan tepat dan sedikit terjadi kesalahan dalam penggunaan kata tersebut dalam sebuah kalimat.
5.      PENGGUNAAN METODE  PERMAINAN ULAR TANGGA DALAM PEMBELAJARAN HANZI PADA SISWA KELAS VII E SMPK STELLA MARIS SURABAYA
Setelah penulis melakukan penelitian dikalangan siswa kelas VII E SMPK Stella Maris Surabaya, penulis dapat menyimpulkan bahwa siswa kelas VII E dapat menguasi Hanzi dengan cara bermain sambil belajar yang dilakukan oleh para guru dan pemulis. Siswa dapat mengenal Hanzi dengan baik dan benar.
Dengan cara metode ular tangga siswa juga lebih tertarik untuk mempelajari Hanzi. Para siswa juga lebih semangat dalam mempelajari bahasa Mandarin dan lebih semangat untuk mengenal,membaca dan mengetahui arti dari tulisan Hanzi  tersebut.
2.2  Bahasa Mandarin          
Menurut Fu Chunjiang (2008) dalam bukunya yang berjudul Origins of Chinese Language mengatakan bahwa “ Bahasa yang ditulis dengan penggunaan karakter bahasa Mandarin dikenal sebagai bahasa Mandarin, juga dikenal sebagai Mandarin Nasional (Putonghua普通话  atau Hanyu 汉语) dan merupakan bahasa resmi tiongkok” (hal. 113).
Bahasa Mandarin merupakan salah satu bahasa komunikasi lisan yang paling banyak digunakan di dunia. Sehingga dapat dikatakan bahasa Mandarin merupakan salah satu bahasa yang telah menjamur di dunia dan banyak orang (orang yang berada di negara yang bahasa resminya bukan bahasa Mandarin) yang ingin mempelejarinya, sehingga kebutuhan pengajar bahasa Mandarin semakin lama semakin meningkat.
Fu Chunjiang (2008) juga menjabarkan definisi dari bahasa Mandarin, “Bahasa Mandarin adalah ras Han dan bahasa Mandarin modern yang menggunakan aksen Beijing sebagai ucapan standar, dialek Beijing adalah dialek dasar bahasa Mandarin serta pengucapan karakter bahasa Mandarin sederharna (简体字) sebagai tata penulisan karakter standar bahasa Mandarin” (hal. 114).
2.3  Karakter Bahasa
Menurut Han Jianteng (2001) karakter bahasa Mandarin adalah salah satu tulisan yang paling tua di dunia, merupakan sistem simbol penulisan bahasa Mandarin serta dasar strukturnya mengandung bentuk, bunyi, arti yang digabungkan menjadi satu huruf dan juga menjadi sebuah tulisan yang unik dan menunjukkan arti. Karakter bahasa Mandarin merupakan salah satu tulisan yang paling tua di dunia dan merupakan sistem simbol penulisan yang digunakan untuk mencatat sebuah kejadian. Pada mulanya, di dalam dunia telah ada tulisan Sumerio kuno dan tulisan Mesir kuno tetapi semuanya tidak digunakan lagi. Sedangkan tulisan kuno yang paling bertahan dan digunakan sampai sekarang hanyalah karakter bahasa Mandarin.
Setelah memahami pengertian karakter bahasa Mandarin secara singkat, pembahasan selanjutnya adalah asal usul dan perkembangan karakter bahasa Mandarin, pembentukan karakter bahasa Mandarin serta aturan penulisan karakter bahasa Mandarin.

2.2.1        Asal usul perkembangan karakter bahasa Mandarin
Menurut Han Jiang (2001), karakter bahasa Mandarin sudah ada sejka 600 tahun yang lalu. Asal mula karakter bahasa Mandarin adalah sebuah perjalanan yang lambat dan melewati jangka waktu yang panjang. Pada jaman dahulu, orang Tiongkok dalam mencatat sebuah kejadian dengan menggunakan media benda. Salah satunya adalah simpul ikatan(结绳) serta jejak kaki dan burung dan binatang buas yang mengundang orang Tiongkok kuno untuk menggunakan media tersebut sebagai alat dalam pencatatan sebuah peristiwa.
Asal mula karakter bahasa Mandarin adalah gambar. Selain itu, karakter bahasa Mandarin perlahan berubah dari awal mulanya adalah gambar berubah menjadi goresan, dari piktograf menjadi simbol, dari susah menjadi mudah.
Menurut Fu Chunjiang (2008) karakter bahasa Mandarin hingga saat ini telah bertambah menjadi 85.000 kata, bentuknya yang sangat banyak dan beragam, bahkan aksara Mandarin telah menjadi sistem simbol penulisan yang momumental, karakter bahasa Mandarin yangs ering digunakan sampai saat ini adalah  + 3000 kata. Dari jaman dulu sampai sekarang mengalami perubahan yang besar, dari mulanya simbol,gambar dan perlahan berubah menjadi simbol abstrak. Proses perubahan karakter bahasa Mandarin ada lima, yaitu  Jiaguwen(甲骨文), Jinwen(金文), Xiaozhuan(小篆), Lishu(隶书),Kaishu(楷书).
2.2.2        Pembentukan karakter bahasa Mandarin
Kita telah mengetahui bahwa jumlah karakter bahasa Mandarin sangat banyak. Selain itu dalam pembentukan karakter bahasa Mandarin pun juga tidak sedikit. Oleh karena itu, marilah kita mengupas satu per satu bagian-bagian dari pembentukan karakter bahasa Mandarin.

2.2.2.1  Struktur karakter bahasa Mandarin
Dalam buku Zhongguo Wenhua(中国文化) yang ditulis oleh Han Jiantang(2001), menuliskan bahwa cara pembentukan karakter bahasa Mandarin menunjukkan struktur pembentukan karakter bahasa Mandarin. Pada umumnya cara pembentukan karakter bahasa Mandarin ada empat cara, yaitu piktograf(象形), karakter penanda(指事), karakter asosiatif(会意), karakter piktofonetik(形声).
2.2.2.2  Aturan penulisan karakter bahasa Mandarin
Dalam tata penulisan karakter bahasa Mandarin tidak dapat sembarangan, tetap harus memperhatikan aturan penulisannya, seperti:
1.      Menulis heng dulu, baru menulis shu.
2.      Menulis Pie dulu, baru menulis na.
3.      Menulis dari atas ke bawah.
4.      Menulis dari kanan ke kiri.
5.      Menulis bagian tengah dulu, baru kedua bagian sampingnya.
6.      Menulis dari luar ke dalam.
7.      Menulis dari luar, lalu bagian dalam dan yang terakhir penutupnya.
2.4  Kesalahan Pembentukan Penulisan Karakter Bahasa Mandarin
Berdasarkan penelitian Wu Yingcheng (1991) dalam tulisan Jian Xin dan Liu Yan Mei (2004) dalam jurnalnya berjudul  Pinyin Wenzi Beijing de WaiguoXuesheng Hanzi Shuxie Cuowu Yanjiu menjelaskan bahwa kesalahan pembentukan penulisan karakter bahasa Mandarin dapat dibagi menjadi 2, yaitu kesalahan tulisan(错字) dan kesalahan tulisan yang menjadi tulisan lainnya (错别字).
Wu Yingcheng (1991) juga menyebutkan dalam penelitiannya di Sekolah Menengah Atas di Singapura mendapatkan hasil bahwa siswa dalam melakukan kesalahan tulisan (错字) lebih sedikit dibandingkan dengan kesalahn tulisan yang menjadi tulisan lainnya(错别字). Selain itu, beliau beranggapan bahwa penyebab kesalahan pembentukan penulisan karakter bahasa Mandarin adalah jumlah kesamaan bunyi dan tidak benar-benar memahami karakter bahasa Mandarin yang memiliki pelafalan yang sama ataupun pelafalannya yang mirip.
2.5  Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai pembelajaran karakter bahasa Mandarin bukan hanya penulis, melainkan ada beberapa orang yang juga telah meneliti pokok bahasan ini.

Zhou Liming (2003) dalam tugas akhir thesis Strata 2 yang berjudul An Error Analysis on Korea Student’s Initial Stage of Chinese Acquistion and a Study of the Teaching Strategies. Permasalahan yang diangkat adalah mahasiswa korea dengan jurusan bahasa Mandarin dalam menghadapi pengajaran karakter bahasa Mandarin dan penelitian pembelajaran kepada siswa tidaklah dalam, sehingga bukan sangat kuat serta ketika siswa menulis karakter bahasa Mandarin sering ditemukan kesalahan menulis karakter bahasa Mandarin. Dari kesalahan tersebut, Zhou Liming menyimpulkan bahwa: (1) Kesalahan mneulis karakter bahasa Mandarin dibagi menjadi kesalahan kemiripan karakter bahasa Mandarin (lebih banyak yang melakukannya) dan kesalahan kemiripan bunyi karakter bahasa Mandarin; (2) Tujuan belajar karakter bahasa Mandarin bukan hanya mengerti dan memahami secara murni karakter bahasa Mandarin tetapi juga harus bisa memilih karakter bahasa Mandarin; (3) Ketika menulis karakter bahasa Mandarin yang terpenting adalah membuat siswa memahami dan mengerti dasar-dasar dari karakter bahasa Mandarin, membimbing siswa untuk menimbulkan minat atau kegemaran menulis karakter bahasa Mandarin.
2.6  Kesimpulan
Kesimpulan sementara dari hasil penelitian , kosa kata dalam bahasa Mandarin sangat banyak , cara baca setiap kata juga hampir menyerupai dan arti setiap kata juga hampir menyerupai. Kosa kata dalam bahasa Mandarin mempunyai lebih dari 2500 kosa kata yang tulisan , nada , cara penulisannya yang hampir serupa. Sinomin bahasa Mandarin juga banyak dan cara penggunaannya bagi mahasiswa Indonesia masih banyak melakukan kesalahan-kesalahan yang fatal, sehingga mahasiswa Indonesia perlu banyak berlatih lagi , sehingga dilakukan perbandingan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Mandarin. Kosa kata dalam bahasa Mandarin jika dimasukkan dalam suatu kalimat , arti dari kosa kata tersebut juga akan menjadi lain.
Jangka waktu yang cukup lama dalam belajar bahasa Mandarin juga tidak menjamin bahwa mahasiswa tersebut bisa menguasi bahasa Mandarin dengan baik dan benar dalam menggunakan kosa kata tersebut dalam sebuah kalimat . Walaupun mahasiswa tersebut sudah cukup lama mendalami bahasa Mandarin , tetapi tidak melakukan latihan yang cukup , maka dalam kemampuan menguasi bahasa Mandarin akan kurang dan akan mudah lupa dengan arti , cara penggunaan kosa kata;kata bantu bilangan  dan cara membaca kosa kata tersebut dengan menggunakan nada yang a baik dan benar.



BAB III
METODE PENELITIAN
3.1  Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian makalah ini dengan menggunakan metode kualitatif, metode kuantitaif untuk mengidentifikasi kesalahan dan penyebab-penyebab kesalahan pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学, Chongqing Medical University重庆医科大学, Sichuan International Studies University四川外国语大学) dalam mengingat karakter bahasa Mandarin serta mendeskripsikan penerapan pembelajaran karakter bahasa Mandarin yang serta mendeskripsikan penerapan karakter bahasa Mandarin yang dapat mempermudah dalam mengingat karakter bahasa Mandarin.
Penulis menggunakan penelitian kasus dan penelitian lapangan. Penelitian kasus dan penelitian lapangan(Case Study and Field Research) adalah penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial: individu, kelompok dan masayarakat. Penelitian ini cirinya bersifat mendalam tentang suatu unit sosial tertentu merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisir.
Rancangan penelitian dilakukan dengan mengamati permasalahan yang terjadi pada pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学, Chongqing Medical University重庆医科大学, Sichuan International Studies University四川外国语大学) dalam menguasai karakter bahasa Mandarin. Setelah mengamati permasalahan yang timbul, penulis  melakukan pembagian kuesionar kepada pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学, Chongqing Medical University重庆医科大学, Sichuan International Studies University四川外国语大学) agar dapat memastikan permasalahan terbesar mereka dalam belajar karakter bahasa Mandarin.
3.2  Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan ketika penulis sedang menempuh study lanjut Strata 1 di Chongqing Normal University() penelitian ini dilakukan kepada pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学, Chongqing Medical University重庆医科大学, Sichuan International Studies University四川外国语大学) sebanyak 60 pelajar, dengan rekap lama belajar 1-2 tahun sebanyak 25 pelajar, 3-4 tahun sebanyak 24 pelajar dan 5-6 tahun sebanyak 11 pelajar. Waktu pelaksanaan pembagian kuesioner ini yaitu pada November2013 – Desember 2013.
3.3  Instrumen Penelitian
Pendapat Sugiyono (2009) “Instrumen Pendidikan adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Tanpa instrument, kegiatan penelitian tidak akan dapat berjalan dengan baik, karena data-data yang diperlukan belum disiapkan secara sistematis sehingga arah penelitian tidak jelas” (hal.102).
Kegiatan observasi dilakukan selama penulis belajar bahasa Mandarin. Kegiatan kuesionar digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan pelajar Indonesia dalam belajar karakter bahasa Mandarin dan dapat memikirkan cara penerapan pembelajaran karakter bahasa Mandarin berdasarkan pembelajaran goresan, urutan goresan, radikal dan pembentukan karakter bahasa Mandarin.
3.4  Teknik Pengumpulan Data
Penulis mengawali dengan: (1) Mengumpulkan data-data yang diperlukan; (2) Mengelompokkan data dengan memilih hal-hal yang pokok; (3) Menghilangkan data-data yang kurang sesuai dengan topik penelitian, memfokuskan hal-hal yang penting terhadap isi dari suatu data yang berasal dari pembagian kuesionar, sehingga data yang dipilih dapat memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil penelitian.
Proses pengumpulan data, penulis menyebarkan kuesionar baik secara langsung maupun via e-mail kepada pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing (Chongqing Normal University重庆师范大学, Chongqing Medical University重庆医科大学, Sichuan International Studies University四川外国语大学) dalam mengingat karakter bahasa Mandarin, alasan kesalahan mengingat karakter bahasa Mandarin. Dari hasil kuesionar yang telah  diisi, penulis dapat menganalisis kesalahan berdasarkan jenis kesalahan yang terjadi pada pelajar Indonesia dalam mengingat karakter bahasa Mandarin, mengetahui penyebab kesalahan serta dapat memikirkan saran-saran kepada siswa maupun guru dalam pembelajaran karakter bahasa Mandarin.
3.5  Teknik Analisi Data
Bodgan dan Biklen seperti yang dikutip oleh Lexy J. Moleong (2000) dalam bukunya mengatakan bhasa “Analisi data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasi data, memilah-milahnya menjadi santun yang dapat dikelola, mensintensiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain” (hal.248).
Pada penelitian pembelajaran karakter bahasa Mandarin, penulis mengobservasi terlebih dahulu bagian sulit dalam belajar karakter bahasa Mandarin dan memilah-milahnya pertanyaan yang akan diajukan dalam kuesionar. Selanjutnya, memilah-milah jenis kesalahan dan penyebabnya.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Kesalahan-Kesalahan Pelajar Indonesia yang Belajar Bahasa Mandarin di Chongqing dalam Mengingat Karakter Bahasa Mandarin
4.1.1        Goresan yang kurang
1.      Karakter “” yang berasal dari kata”降下
Pada pengelompokkan kesalahan mengingat karakter ini terjadi pada jenjang lama belajar 3-4 tahun sebanyak 6 pelajar, 3-4 tahun dan 5-6 tahun tidak ada yang melakukan  kesalahan mengingat. Penulisan yang benar adalah adalah  kurangnya goresan duanpie  .
2.      Karakter “” yang berasal dari kata”恶臭
Pada pengelompokkan kesalahan mengingat karakter ini, terjadi pada jenjang lama belajar 1-2 tahun sebanyak 2 pelajar, 3-4 tahun dan 5-6 tahun tidak ada yang melakukan kesalahan mengingat. Penulisan yang benar adalah adalah kurangnya goresan  dian  .

4.1.2        Goresan yang lebih
1.      Karakter “” yang berasal dari kata”浇水
Pada pengelompokkan kesalahan meningat karakter ini, terjadi pada jenjang lama belajar 1-2 tahun sebanyak 8 pelajar, 3-4 tahun sebanyak 5 pelajar, 5-6 tahun sebanyak 2 pelajar. Penulisan yang benar adalah , tetapi kesalahan yang terjadi adalah kelebihan goresan dian .
2.      Karakter “” yang berasal dari kata “油腻
Pada pengelompokkan kesalahan mengingat karakter ini, terjadi pada jenjang lama belajar 1-2 tahun sebanyak 5pelajar, 3-4 tahuun sebanyak 6 pelajar, 5-6 tahun sebanyak 1 pelajar. Penulisan yang benar adalah “” , tetapi kesalahan  yang terjadi adalah kelenbihan  goresan pie”.
4.1.3        Salah mengingat struktur atau radikal karakter bahasa Mandarin
Pada pengelompokkan kesalahan ini, pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing (Chongqing Normal University重庆师范大学, Chongqing Medical University重庆医科大学, Sichuan International Studies University四川外国语大学) salah mengingat menjadi radikal yang tidak seharusnya.
1.      Karakter “” yang berasal dari kata “翻译
Pada pengelompokkan kesalahan mengingat karakter ini, terjadi pada jenjang lama belajar 1-2 tahun sebanyak 3 pelajar(salah mengingat menjadi karakter ze”” , ze”” , duo”), 3-4 tahun sebanyak 2 pelajar(salah mengingat menjadi karakter ze “dan karakter duo “), 5-6 tahun sebanyak 1 pelajar (salah mengingat menjadi karakter ze ”). Penulisan yang benar karakter yi  yang berasal dari kata fanyi  adalah 翻译.
2.      Karakter “” yang berasal dari kata ”干净
Pada pengelompokkan kesalahan mengingat karakter ini, terjadi pada jenjang lama belajar 1-2 tahun tidak ada yang melaukan kesalahan, 3-4 tahun sebanyak 3 pelajar( salah mengingat karakter menjadi jing”), 5-6 tahun sebanyak 1 pelajar(salah mengingat karakter menjadi jing­””). Penulisan yang benar karakter yang berasala dari kata adalah.
4.1.4        Penulisan karakter bahasa Mandarin yang tidak sesuai dengan aturan penulisan

Pada pengelompokkan kesalahan ini, pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学, Chongqing Medical University重庆医科大学, Sichuan International Studies University四川外国语大学) tidak teliti mengingat karakter bahasa Mandarin.
1.      Karakter “” yang berasal dari kata “英文
Pada pengelompokkan kesalahan mengingat karakter ini, terjadi pada jenjang lama belajar 1-2 tahun sebanyak 1 pelajar, 3-4 tahun sebanyak 2 pelajar, sedangkan dengan lama belajar 5-6 tahun tidak ada melakukan kesalahan mengingat. Penulisan yang benar adalah dengan menuliskan goresan pie yang tembus, tetapi kesalahan yang terjadi adalah goresan pie  ditulis secara tidak tembus.
2.      Karakter “” yang berasal dari kata ”疯狂

Pada pengelompokkan kesalahan mengingat karakter  ini, terjadi terjadi pada jenjang lama belajar 1-2 tahun sebanyak 1 pelajar, 3-4 tahun sebanyak 2 pelajar, sedangkan dengan lama belajar 5-6 tahun tidak ada yang melakukan kesalahan mengingat. Penulisan yang benar adalah menuliskan goresan pie dengan tidak tembus , tetapi kesalahan yang terjadi adalah goresan pie  ditulis secara tembus.

4.2  Penyebab Kesalahan dalam Mengingat Karakter Bahasa Mandarin
Seperti yang telah dijabarkan dari kesalahan mengingat diatas, penulis dapat menemukan beberapa kesalahannya, seperti kesalahan di bawah ini:
4.2.1        Struktur dan jumlah karakter bahasa Mandarin yang rumit dan  banyak
Pada mulanya karakter bahasa Mandarin adalah sebuah gambare  serta telah melewati beberapa perubahan dari jiaguwen,jinwen,kaishu,lishu,xiaozhuan  dan karakter yang digunakan sekarang adalah karakter bahasa Mandarin sederhana. Setiap perubahan tersebut, khususnya karakter bahasa Mandarin di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学, Chongqing Medical University重庆医科大学, Sichuan International Studies University四川外国语大学) berpendapat bahwa karakter bahasa Mandarin  ini memiliki struktur karakter yang rumit dan tidak mudah diingat.
Menurut orang Tiongkok pada dasarnya telah menggunakan bahasa Mandarin dalam tata tulis berpendapat bahwa mengingat jumlah karakter bahasa Mandarin yang banyak dengan bentuk yang beragam bukanlah sebuah permasalahan yang mudah, terlebih lagi bagi kita yang  bukan orang Tiongkok.
Pada umumnya pelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandari di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学, Chongqing Medical University重庆医科大学, Sichuan International Studies University四川外国语大学) ketika masuk dunia perkuliahan barulah belajar  bahasa Mandarin, tetapi hanya sebagian kecil dari mereka yang belajar dari SD. Ada beberapa guru pengajar yang tidak terlalu memperhatikan masalah penulisan karakter bahasa Mandarin serta menggangap hal. Ini sepele. Pelajar Indonesia yang belajar di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学, Chongqing Medical University重庆医科大学, Sichuan International Studies University四川外国语大学) berpendapat bahwa pembelajaran percakapan atau komunikasi lisan merupakan pembelajaran utama, sedangkan pembelajaran menulis ataupun mengingat karakter bahasa Mandarin bukan merupakan pembelajaran tambahan dan sebagian besar beranggapan karakter bahasa Mandarin susah untuk dipelajari. Oleh karena itu, dalam mengingat karakter bahasa Mandarin cukup banyak terjadi kesalahan.
4.2.2        Banyak bentuk karakter bahasa Mandarin yang serupa
Ketika pembelajaran karakter bahasa Mandarin yang terpenting adalah pertukaran bentuk karakter bahasa Mandarin yang serupa ataupun mirip. Pertukaran bentuk karakter  bahasa Mandarin yang serupa ataupun mirip adalah ada beberapa simbol yang tidak memiliki hubungan dengan artinya,tetapi karena bentuknya yang serupa atau mirip tersebut membuat pelajar Indonesia yang belajar Mandarin di Chongqing(Chongqing Normal University重庆师范大学, Chongqing Medical University重庆医科大学, Sichuan International Studies University四川外国语大学) sering tertukar dalam mengingatnya.
Jenis kesalahan mengingat karakter  bahasa Mandarin ini bukan karena permasalahan perubahan bentuk goresan, kerumitan goresan serta panjang atau pendeknya goresan, tetapi karena  pelajar Indonesia tidak teliti dan tidak mengerti benar beberapa simbol sederhana yang menunjukan artinya.
4.3  Penerapan Pembelajaran Karakter Bahasa Mandarin
Penerapan pembelajaran karakter bahasa Mandarin dapat melalui cara:
4.3.1        Goresan
Dalam pembelajaran karakter bahasa Mandarin, seharusnya mengikuti aturan dasar urutan pembelajaran yaitu : 1) pembelajaran goresan dasar karakter bahasa Mandarin 2) pembelajaran perubahan goresan karakter bahasa Mandarin. Selain itu, dalam pembelajaran harus mengingat untuk memperhatikan karakter bahasa Mandarin yang serupa atau mirip, seperti dan.
4.3.2        Urutan goresan
Dalam bagian ini, pembelajaran karakter bahasa Mandarin harus mengikuti aturan urutan goresan yang benar ( seperti yang telah dibahas di bab II).
4.3.3        Radikal
Dalam  pembelajaran radikal yang perlu diperhatikan adalah:
1)      Mengetahui nama radikal;
2)      Mengetahui tata penulisan radikal;
3)      Mengetahui letak radikal;
4)      Mengetahui arti yang dikandung oleh radikal.




BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Adapun kesimpulan dan saran yang penulis ingin sampaikan antara lain sebagai berikut.
5.1  Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan kuesioner yang telah dilakukan serta pembahasan yang telah dipaparkan dapat menyimpuljan bahwa:
1)      Waktu belajar yang semakin lama tidak dapat memastikan bahwa dapat terhindar dari kesalahan mengingat, hanya saja terkadang semakin lama belajar, kesalahan yang terjadi semakin sedikit.
2)      Dengan mengetahui sejarah, asal-mula dan cara pembentukan karakter bahasa Mandarin dapat  membantu pembelajar dalam  menguasai dan mengingat karakter bahasa Mandarin yang rumit dan banyak.
5.2  Saran
Adapun saran dari penulis untuk pembelajaran bahasa Mandarin, khusunya dalam mengingat karakter bahasa Mandarin adalah:
1)      Sering membaca buku berbahasa Mandarin, sambil  membaca sambil mengingat. Disisi lainnya, apabila ingin lebih baik dalam mengingat karakter bahasa Mandarin, maka dieprlukan untuk menulis karakter bahasa Mandarin. Dengan banyak menulis dan latihan dapat membuat pembelajarn memahami dan mengingat lebih banyak karakter bahasa Mandarin.
2)      Pengajaran dapat memberikan siswa tuntutan yang lebih besar dalam  pembelajaran  lebih banyak karakter bahasa Mandarin.
3)      Pengajaran dapat menggunakan pembelajaran goresan, urutan goresan dan cara pembentukan karakter bahasa Mandarin sebagai salah satu cara untuk membantu  siswa mengingat karakter bahasa Mandarin.

1 komentar: